Selama perjalanan yang tersisa, Roxy serta Declan saling berbincang-bincang untuk mengejar dua tahun mereka tidak bersama. Berbeda dengan suasana sebelumnya yang diliputi dengan keheningan yang mencekam, suasana diantara mereka telah sepenuhnya mencair.
Meskipun waktu telah lewat tengah malam dan Roxy mulai merasa mengantuk, dia tidak pernah membiarkan dirinya jatuh tertidur.
Declan menyadari sudah beberapa kali Roxy menguap dan memintanya untuk istirahat, namun Roxy menolaknya.
Pada akhirnya dia membiarkan Roxy menemaninya dan berbicara lebih lama lagi.
Tepat pukul empat pagi mereka memasuki kota yang ditujunya dan saat itulah Declan menyalakan alat penunjuk jalan ke sebuah alamat.
"Apakah kau masih tidak mau mengatakan padaku kita akan pergi kemana?"
"Ke rumah anggota keluarga. Aku belum pernah bertemu dengannya, dan aku juga tidak tahu namanya."
"Ha? Bagaimana kau tidak tahu nama keluargamu sendiri?"
Declan tertawa pelan seraya menjawabnya, "Nanti kau akan mengerti."