Ezzo baru bisa bernapas lega disaat melihat pendarahan tangan Roxy berhenti dan kini telah dibalut dengan kain perban.
"Kau benar-benar gadis yang kuat. Biasanya perempuan akan meringis kesakitan saat luka tangan seperti ini dibalut. Tapi kau sama sekali tidak meringis ataupun bergerak. Tampaknya kau tidak membutuhkan obat anti nyeri."
Roxy sama sekali tidak menjawab komentar sang perawat yang membalut lukanya. Malahan, tampaknya Roxy tidak bisa mendengar apapun saat ini.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa mendapatkan luka seperti ini? Kau tidak mungkin menggenggam gelas hingga pecah kan?" sebenarnya perawat yang membalut luka Roxy tidak berniat untuk mencari tahu asal usul luka ini. Tapi dia merasa khawatir akan kondisi mental pasiennya yang tampak seperti mayat hidup.
Itu sebabnya sang perawat hendak mengajak pasiennya berbicara dan melirik ke arah Ezzo karena tidak mendapatkan respon apapun dari Roxy.