Seakan bisa mendengarkan doanya terdalam, Roxy bertanya, "Apakah kau punya penawarnya?"
"Penawar apa? Apakah seseorang memberimu racun yang tidak kuketahui?"
Senyuman kecil terpancar di wajah cantik Roxy, dan tatapannya melembut saat dia memandang ke arah Ezzo. "Apakah itu nada khawatir yang kudengar? Kupikir kau membenciku, tapi sepertinya kau malah mengkhawatirkanku?"
Alis Ezzo berkerut mendengarnya. Dia sama sekali tidak suka nada yang terucap pada kalimat Roxy. "Tsk, siapa yang khawatir?"
Sebuah tawa kecil keluar dari tenggorokannya, tapi Roxy dengan cepat memadamkannya dan menggantinya dengan batuk ringan begitu dia melihat tatapan tidak setuju dari pria itu.
"Aku hanya bercanda. Maksudku penawar untuk serum itu."
Serum? Apakah maksudnya serum loyalitas? Bagaimana Roxy mengetahuinya? Ayah gadis itu tidak mungkin memberitahu putrinya, kan?
Ezzo masih bersikap normal seakan dia tidak tahu serum apa yang dimaksud Roxy.