Kenapa kau mau repot-repot kuliah lagi disaat kau sudah mendapatkan ijazahmu sendiri? Kau juga memiliki karir yang bagus, dan jangan lupakan rekan kerjamu juga telah pergi. Bukankah seharusnya kau lebih fokus pada pekerjaanmu?? Kenapa kau malah memprioritaskan pendidikan yang pernah kau ikuti?"
"Itu..."
"Roxy, jika kau tidak memberitahuku alasan sebenarnya, aku tidak akan pernah setuju."
"Memangnya kau adalah ayahku? Mengapa aku harus mendapatkan persetujuanmu?"
"Aku adalah suamimu."
"Calon suami." koreksi Roxy. "Kita masih belum menikah."
"Tetap saja suamimu. Apakah kau akan membangkang jika aku tidak mengizinkanmu?"
"Apa yang akan kau lakukan jika aku melakukannya?" nada Roxy terdengar membantang.
Sedari tadi dia telah menahan jiwa pemberontaknya dihadapan keluarganya dan kini dia tidak kuasa menahannya dan membiarkan jiwa pemberontaknya mengambil alih.
"Jangan menguji batasanku, sayang."