"Aku tidak percaya aku bisa membayangkannya." Roxy pasti terlihat sangat menggemaskan saat bertengkar dengan temannya. Declan tidak bisa tidak tertawa geli membayangkan wajah imut yang mungil didalam pikirannya.
Roxy mengerucutkan bibirnya saat mendengar komentar Declan. Wajahnya sangat imut hingga membuat Declan tertawa geli. "Lanjutkan."
"Tubuhnya jauh lebih besar, dan dia memiliki kakak laki-laki yang menyebalkan yang membelanya. Alhasil, aku kalah, dan aku terluka."
"Kau terluka?"
"Aku sendirian saat itu, dan kebetulan semua temanku tidak ada di sana untuk membantuku."
"Apakah kamu bodoh? Jika kau sendirian, kenapa kau malah melawannya?"
Roxy telah membuka mulutnya untuk memprotes, tetapi dia menutup mulutnya karena begitulah dia di masa lalu. Dirinya yang dulu sangatlah bodoh dan ceroboh.
