Begitu berada di dalam kafetaria, Kaylee merasakan jantungnya berdegup kencang saat Jacob duduk di sampingnya.
Dia biasanya bisa berakting selama ini dan terbiasa duduk dengan anak laki-laki. Tapi hari ini, dia tidak bisa bersikap normal sama sekali, mengingat betapa dekatnya wajah Jacob dengan wajahnya.
Dia bahkan merasakan embusan napas keluar dari pemuda itu, dan hidung mereka hampir bersentuhan.
Kaylee tidak tahu bagaimana menenangkan jantungnya yang berdebar-debar dan tiba-tiba, apa pun yang dilakukan Jacob di sampingnya membuatnya gugup.
"Hei, apa kau akan datang ke acara kompetisi besok?" tanya Edgar dengan mulut penuh dengan makanan.
"Kurasa tidak," jawab Kaylee sambil tetap berusaha menenangkan hatinya yang kacau.
Tolong, menjauhlah dariku! Kaylee berdoa saat dia berharap Jacob akan mengalihkan pantatnya dari sebelahnya!
Kaylee memutuskan untuk fokus pada makanannya sambil memikirkan tentang acara besok, dan itu bekerja seperti sihir ketika dia menyadari bahwa hatinya mulai tenang.
Besok di aula utama M University akan ada festival kompetisi musik, dan salah satu juri yang akan menilai kontestan adalah Roe dan Wendy Larson!!
Kaylee tidak akan bisa tampil sebagai Nicholas Larson, dan dia harus mencari alasan yang bagus untuk tidak datang karena Roe yang harus datang.
"Kenapa? Apakah kau ada acara akhir pekan ini? Kudengar kakakmu akan menjadi salah satu juri. Oh, ayolah, ayo kita nonton bersama. Aku ingin kau mengenalkanku pada kakakmu. Aku, kan penggemar kakakmu nomor satu. Kau ingat itu, kan?" Jacob memohon sambil memeluk erat bahu Kaylee, membuat kepala Kaylee bersandar di bahu pemuda itu, yang menyebabkan darah mengalir deras ke kepalanya.
Ya Tuhan, dosa apa yang sudah kulakukan di kehidupan sebelumnya sehingga aku mengalami pencobaan yang luar biasa ini?
"Aku akan pergi ke New Jersey untuk mengunjungi nenekku. Aku berjanji padanya aku akan menemuinya akhir pekan ini." jawaban Kaylee membuat Jacob dan teman-temannya mendesah kecewa.
Yah, Kaylee mengatakan yang sebenarnya karena Nicholas Larson akan pergi ke New Jersey untuk menemui neneknya, yang sakit karena terlalu merindukan cucunya.
Wendy sering pergi ke New Jersey setidaknya seminggu sekali. Dia akan meluangkan waktu untuk mengunjungi neneknya ditengah jadwal kesibukannya. Namun, Nicholas jarang kesana karena jadwal tur konser yang diadakan oleh manajer band tersebut sangat menghabiskan waktunya.
Kaylee menarik diri dengan lembut untuk melepaskan pelukan Jacob dari bahunya. Sungguh… entah kenapa, akhir-akhir ini Jacob suka menyentuh pundaknya, padahal anak-anak lain tidak lagi memegangi bahunya saat merasakan penolakannya.
"Aku sudah selesai makan. Lebih baik aku pergi ke perpustakaan untuk mencari bahan yang bagus untuk kita pelajari. Sampai jumpa di kelas." Kaylee mengangkat nampan makanannya dan menaruhnya di rak peralatan makan yang kotor.
Setelah itu, dia keluar dari kantin untuk pergi ke perpustakaan. Hanya ketika dia di perpustakaan, Kaylee bisa menjadi dirinya sendiri. Tidak ada yang akan mengganggunya atau berbicara dengannya.
Kaylee bisa menikmati hari-harinya dengan damai tanpa harus bertindak yang bukan dirinya.
"Nicholas Larson?"
Langkah kaki Kaylee terhenti saat seseorang memanggil namanya. Mengapa dia merasa dejavu? Sepertinya namanya dipanggil setiap kali dia ingin pergi ke perpustakaan.
Mungkinkah… Tuan Black mencarinya lagi?!
Kaylee segera menoleh ke orang yang memanggil namanya dan menatap seorang gadis muda dengan gelisah. Dia benar-benar berharap itu bukan karena Pak Black menyuruh gadis ini memanggilnya ke kantornya.
"Ya?" tolong, jangan katakan bahwa Pak Black sedang mencariku.
Kaylee: Author yang manis, tolong jangan membuat Tuan Black memanggil saya. Pembaca pasti sudah bosan dengan adegan ini.
[penulis: Okie. Aku akan mengabulkannya.]
"Bisakah kita bicara sebentar? Ada yang ingin kukatakan padamu."
Fiuh! Untung bukan karena Pak Black ingin mencarinya, tapi ternyata gadis ini ingin berbicara dengannya.
"Tentu saja bisa. Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Uhm… bisakah kita pergi ke tempat yang lebih tenang? Aku tidak ingin ada yang mendengarkan percakapan kita."
Kaylee menyadari bahwa gadis muda itu sedang gelisah dengan jari-jarinya yang memainkan rok bawahnya.
Mengapa gadis ini terlihat begitu gugup? Apa yang ingin gadis ini bicarakan?
Kaylee melihat sekeliling dan menyadari ada begitu banyak orang yang berlalu-lalang dan bisa mendengar pembicaraan mereka. Gadis ini mungkin ingin membicarakan sesuatu yang sangat rahasia sehingga dia tidak ingin orang lain mendengarnya.
"Baiklah. Aku tahu tempat yang cukup sepi untuk berbicara. Ayo pergi." Ajak Kaylee dengan ramah, lalu mereka berdua berjalan menuju air mancur.
Biasanya area kolam air mancur sangat ramai karena digunakan sebagai panggung untuk musik pop anak-anak. Namun pada jam segini, ketika anak-anak musik pop masih memiliki jadwal kelas, area di sini hampir tidak bersuara.
"Nah, hampir tidak ada orang di sini. Apa yang ingin kamu bicarakan? "
"Ah… itu…" gadis itu ragu-ragu ketika dia hendak mengatakan apa yang ingin dia katakan. Kaylee menunggunya dengan sabar tanpa mendesaknya. "Besok adalah hari kompetisi piano."
"Ya, aku tahu."
"Apakah kau akan datang?"
Mengapa semua orang menanyakan hal ini padanya seolah-olah dia adalah orang penting yang harus datang ke kompetisi piano tahunan? Yah, Kaylee memang orang penting karena dia akan menjadi juri di acara kontes nanti. Tapi Nicholas jelas bukan orang penting dalam acara ini.
Selain itu, semua siswa yang tidak mengikuti kompetisi tidak ada kewajiban untuk datang. Yah, mungkin ada yang akan disuruh datang untuk meningkatkan nilai tugas mereka, tetapi nilai Kaylee tidak buruk, dan dia tidak membutuhkan skor tambahan. Karena itu, dia… ehem… Nick tidak harus datang ke kompetisi besok.
"Aku tidak akan datang. Aku berjanji pada nenekku untuk menghabiskan akhir pekan di rumahnya."
Gadis itu tampak sedih mendengar jawabannya yang membuat Kaylee tertegun. Gadis ini tidak mungkin berbicara dengannya hanya karena dia ingin menanyakan pertanyaan ini, kan?
"Apakah ini yang ingin kamu bicarakan? Kurasa kita tidak perlu merahasiakan percakapan ini jika kamu hanya bertanya-tanya apakah aku akan datang atau tidak." Bagaimanapun, gadis ini bukanlah orang pertama yang bertanya apakah dia akan menghadiri acara besok atau tidak.
"Ah, itu. Apa kau tahu aku salah satu kontestan dalam perlombaan itu?"
"Benarkah?" Seketika, mata Kaylee berbinar ketika mendengar itu, tanpa sadar membuat wajah gadis muda itu tersipu malu.
Kaylee selalu mengagumi orang-orang berbakat disekitarnya. Dia tidak pernah cemburu pada siapa pun yang lebih berbakat darinya. Dia malah sangat menghargai dan mendukung anak-anak dari generasi muda yang memiliki potensi lebih besar darinya.
Dia tahu kompetisi piano tahunan yang diadakan oleh Universitas M memiliki standar yang sangat tinggi. Jika gadis ini lolos babak penyisihan pertama dan masuk dalam kompetisi live, gadis ini bukanlah pianis biasa,
Sayangnya… gadis itu salah paham dan mengira kini 'Nick' telah jatuh cinta padanya dan harapannya melambung tinggi.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?