Waktu itu Aubrey bahkan belum berusia enam belas tahun disaat dia membunuh kekasihnya yang abusive. Tiada hari kekasihnya tidak memukulinya setiap kali pemuda itu mabuk.
Aubrey mencoba bertahan dan terkadang bersembunyi didalam lemari tiap kali pemuda itu pulang dalam keadaan mabuk. Selama dua tahun berpacaran dan tinggal bersama, Aubrey cukup menderita dan kekasihnya menjadikannya sebagai sapi perah.
Aubrey dipaksa bekerja sambilan dan hasil upahnya dirampas oleh kekasihnya. Hanya disaat kekasihnya tidak dalam keadaan mabuk, kekasihnya itu baru memberinya perhatian, namun bukan perhatian yang diinginkannya.
Aubrey ingin keluar, namun dia tidak memiliki tempat untuk pergi. Pada akhirnya, Aubrey hanya bisa bertahan dan bersembunyi untuk menghindari segala tindakan kekerasan yang dilakukan kekasihnya.