Sambil berpikir, Fath mengelus dagunya yang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dia dapat ketika dirinya tengah bermain game.
Sekarang tubuhnya terasa kuat, sangat - sangat kuat dari tubuh awalnya. Fath puh merasakan jika dia mau maka sebuah galaksi akan hancur dengan sentuhan jarinya. Dan itu bukanlah perasaan atau imajinasinya saja, karena sekarang dia memiliki kekuatan yang di dapat dari Sang Pencipta sebelumnya. Kekuatan ini dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, dan juga dari itu juga ada kekuatan untuk menghancurkan apapun yang sudah diciptakan menuju ketiadaan.
Ini adalah kekuatan dari Dewa sesungguhnya yang terlahir di dimensi nol, sebuah kekuatan untuk menciptakan dan menghancurkan.
Dan setelah beberapa saat berpikir Fath, yang seakan - akan mendapatkan wangsit yang turun dari langit menepuk dahinya secara dramatis.
"Aha sekarang aku paham! Untuk menggunakan kekuatan ini aku hanya tinggal membayangkan apa yang ingin aku buat dan menyalurkan kekuatanku untuk membuatnya, iya kan!? Kalau begitu aku harus membayangkan proses terbuatnya alam semesta! Hoho aku sangat jenius!"
Fath tanpa basa – basi langsung menutup kedua matanya serta mengangkat kedua tangannya hingga berada di depan dadanya. Setelah itu Fath mulai membayangkan proses terbuatnya alam semesta yang pernah dilihatnya melalui video sembari menyalurkan energiyang berada di tubuhnya ke kedua tangannya itu.
Di alam pikirnya, ruang hampa gelap tanpa apapun sedikit demi sedikit mulai terbentuk gumpalan – gumpalan energi tak beraturan yang tak terhingga jumlahnya tersebar di seluruh sudut pandangannya. Lalu dibayangkannya bahwa energi – energi itu berputar pada satu titik yang kian lama semakin cepat pula putarannya. Di dalam pandangannya terbentuklah gasing raksasa yang terbuat dari energi – energi yang terkondensasi yang berputar dengan kecepatan tinggi dan lama – lama berubah menjadi bola api berwarna merah raksasa yang beberapa saat kemudian meledak dengan dentuman yang keras.
Saat Fath masih berada di alam pikirnya dan membayangkan proses terbentuknya alam semesta itu, cahaya putih keluar dari kedua tangannya dan membentuk pemandangan yang persis seperti apa yang Fath bayangkan dibenaknya.
Proses itu begitu cepat dan ketika bola api raksasa itu meledak, angin bertiup kencang dan menerbangkan segala material yang ada di dalam bola api itu.
Merasakan dirinya tertepa angin yang sangat kencang, dia pun terbangun dari khayalannya dan menatap apa yang ada di depannya dengan takjub. "Buset! Di depanku saat ini ada fenomena Big Bang!"
Ditatapnya proses terbentuknya alam semesta dengan seksama. Ini adalah kali pertama dirinya melihat hal semenakjubkan seperti ini tentu saja dia tidak ingin ketinggalan. Ini adalah alam pertama yang dibuat olehnya dan pantas untuk diingat.
Saat bola api besar itu meledak, beberapa bola gas raksasa tersebar ke seluruh ruang hampa ini, membuat bola – bola gas itu menjadi matahari – matahari dengan beragam ukuran.
Material – material lain seperti batu dan logam yang tersebar bersamaan dengan matahari – matahari itu, saling tarik – menarik, membentuk banyak bulatan – bulatan yang nantinya menjadi planet – planet dan juga satelit planet itu sendiri mulai mengorbit mengelili matahari. Beberapa material itu gagal membentuk planet berubah menjadi asteroid, komet serta benda – benda luar angkasa lainnya yang tersebar di seluruh ruang yang tadinya kosong ini.
Fath mengangguk dan berdecak kagum dengan alam buatannya. Sekarang yang ada dibenaknya adalah apa yang seharusnya dia lakukan selanjutnya dalam membuat alam semesta.
"Oke, bagus! Alam semesta pertamaku ini akan aku beri nama Fath Galaxy sesuai dengan namaku! Sekarang yang harus aku lakukan adalah memilih planet yang nantinya akan menjadi tempat pengamatan utama milikku dan membuat makhluk hidup untuk mengisinya!"
Dengan itu, Fath mulai mencari planet yang sesuai dengan kebutuhannya. Di dalam pikirnya, planet yang cocok untuk dihuni oleh makhluk hidup ialah planet yang tidak terlalu dekat atau jauh dari matahari dan sebisa mungkin mirip dengan bumi yang dikenalnya.
Walaupun Fath juga yakin bahwa planet apapun bisa dihuni oleh makhluk hidup selagi Fath menghedakinya dengan cara memberi sedikit kekuatan miliknya ke planet, bulan atau apapun itu. Mungkin terdengar gila, tapi Fath juga yakin bahwa matahari atau ruang hampa di sekitarnya pun bisa dihuni makhluk hidup jika dia menginginkannya!
Tapi untuk percobaan pertama ini Fath lebih memilih untuk mengambil jalur biasa dan tidak terlalu ekstrim.
Setelah beberapa saat mencari Fath menemukan planet yang masuk ke kriterianya. Sebuah planet ke-3 dari matahari berukuran sedikit lebih besar dari bumi. Tanpa pikir panjang Fath pun masuk ke dalam atmosfer planet itu.
Ketika Fath telah memasuki planet itu, apa yang dilihatnya adalah batu dan tanah. Tidak ada air ataupun kehidupan di sana, semuanya nampak monoton dan gersang.
"Yah terlihat gersang, tapi tak masalah! Sekarang planet ini akan dikenal sebagai Aunara!"
Namun Fath sudah mengantisipasi hal tersebut.
Maka dibuatnya waktu bergerak dengan begitu cepat di dalam planet yang dia buat.
1 tahun.
100 tahun
10000 tahun
1000000 tahun.
10000000000 tahun.
Waktu berjalan dengan cepat, planet itu berevolusi sejalan dengannya.
Gunung – gunung meletus dan mengeluarkan lahar panasnya bersamaan dengan air dan material lainnya dari dalam bumi. Awan membumbung tinggi dan kilat menyambar dan menari di dalamnya.
Lautan terbentuk dan makhluk – makhluk kecil bersel satu muncul di dalam air dan membentuk ekosistem baru. Segala macam tumbuhan ikut tumbuh di kemudian waktu, dan hewan – hewan mulai keluar dari dalam air dan menuju daratan.
Sekarang adalah waktunya yang tepat untuk membuat makhluk hidup berakal seperti manusia dan semacamnya. Yep, terlebih lagi makhluk berelemen fantasi.
---
Ketika kehidupan awal mulai terbentuk di dalam planet itu aku merasa senang bukan kepalang. Siapa juga yang tidak? Kesenangan itu bagaikan seorang arsitek yang dipuji atas bangunan yang dibuatnya.
Aku mengamati planet yang aku buat dengan seksama, memperbesar penglihatanku kesana dan kemari dengan bantuan kekuatan yang aku miliki layaknya melihat aplikasi peta yang ada di telepon genggam. Saat aku berjalan – jalan menikmati pemandangan itu melalui mataku, ada beberapa hal yang mengejutkan disana.
Elementals.
Ya benar, aku melihat elementals. Sebuah makhluk hidup yang terbuat dari energi.
Aku melihat berbagai jenis elementals, mulai dari yang terbanyak adalah elementals tanah, air dan api. Juga ada beberapa elementals langka lainnya seperti elementals badai yang sedang menari di atas awan badai atau elementals es yang sedang berada di tempat bersalju.
Mungkin ini karena pengaruh dari kekuatan milikku yang menyebabkan para elementals – elementals itu terbentuk. Karena jika planet ini berevolusi secara biasa maka tidak akan mungkin menghasilkan makhluk yang hanya ada di dalam dunia fantasi.
Dengan ini aku tidak harus susah – susah untuk membuat mereka. Aku hanya perlu untuk menjiplak template mereka ketika aku membuat dunia elementals.
Tapi sebenarnya aku tidak perlu untuk menjiplak template atau membayangkan struktur tubuh dari apapun yang aku buat.
Karena aku sudah mencoba kekuatan beberapa kali saat aku mempercepat waktu. Asal tahu saja aku bukanlah orang yang hanya akan diam ketika menemukan mainan baru.
Aku beberapa kali mencoba untuk berpikir apa yang aku inginkan dan menyalurkan kekuatanku ke dalamnya. Pertama, aku coba – coba untuk berpikir tentang makanan yang aku suka dan boom, setelah aku menyalurkan kekuatanku ke keinginanku itu muncul bakmi pedas dengan toping daging sapi manis. Lalu aku coba untuk berbagai benda yang aku tahu dan semua itu berhasil.
Bahkan sekarang ini aku sedang duduk di atas sebuah pulau melayang yang berukuran lumayan besar dengan mangkok bakmi yang sudah habis isinya serta beberapa barang yang aku buat dalam percobaan berserakan di sekitarku.
Dengan begitu teoriku benar, dan aku bisa membuat apapun tanpa membayangkan bagaimana benda itu terbuat. Asal aku ingin benda itu akan terwujud. Misalnya saja aku ingin kotak kardus yang bisa mengeluarkan suara dan jika dijilat akan terasa seperti mangga, dan boom, jadilah kardus rasa mangga berusara aneh.
Pemikiranku yang sebelumnya sangat terbatas karena aku hanyalah manusia biasa sebelum mendapatkan kekuatan ini. Seperti kemiskinan membatasi imajinasi, kurasa itulah keadaanku tadi.
Sekarang, selagi aku mau maka semuanya akan terwujud hanya dengan satu pikiran.
Kembali ke awal.
Karena saat ini planet sudah dapat ditempati makhluk hidup, sudah saatnya aku menciptakan ras berakal yang nantinya akan menjadi tokoh utama di dalamnya.
Manusia akan menjadi ras andalan karena manusia adalah ras yang bisa segalanya, walaupun mereka tidak memiliki kekuatan tertentu. Manusia akan menjadi penyeimbang ras – ras lain nantinya.
Dan karena dunia yang ingin aku buat bertema fantasi, maka akan aku buat ras seperti elf, dwarf, goblin, orc, beastman, dragon, naga, merfolk dan lainnya.
Oh! Jangan lupa ras monsternya juga!
"Hehe, ini akan menyenangkan."