Seorang anak dari keturunan Raja Voldigoad V, di temukan oleh seorang kakek Petapa di dekat reruntuhan kerajaan, kakek itu menemukan anak Raja Voldigoad sedang menangis di pangkuan ibu nya yang meninggal di reruntuhan. 10 th kemudian.
"Akhirnya aku menemukan makanan, Namaku adalah Eska Voldigoad. Di hutan ini, bersama kakekku kami tinggal bersama"
"Aku pulang"
"Ouh, selamat datang. Bagai mana dengan perburuan hari ini?"
"Hehehehe"
"Ouhh, 3 ayam dan 1 sapi liar"
"Terlalu banyak berburu itu tidak bagus, sih"
"Luar biasa, baiklah coba hidupkan api dengan sihir mu!!"
"Oke."
Singkat nya Eska tinggal membayangkan saja. Itu sangat membantunya. Karna Luthfi memiliki ingatan kehidupan yan lama. Menghapal nama sihir atau meneriakan nama sihir, itu sangat memalukan!!
"Wah nenek melinda datang"
"Eska jangan cuma sihirku saja, tapi kamu harus bisa membuat peralatan sihir dan teknik beladiri."
"Ya"
"Memburu sapi hutan? Eska kenapa kamu melakukan hal yang berbahaya?" Ucap nenek melinda
"Itu tidak berbahaya, kok. Masih ada perlengkapan sihir yang kubuat bersama nenek kemarin."
"Astaga, mana ada anak 8 tahun yang bisa membunuh sapi liar seperti itu?"
"Aku lah:v"
"Bodoh."
"Seharusnya kamu sudah mengetahui kemampuan sihir Eska, kan? Bagi Eska hutan ini sama seperti taman." Kata kakek
"Tapi sampai bisa menghabisi sapi liar, mungkin aku akan menikatkan kemampuan mu"
"Ehhh? Ogah..."
2 tahun kemudian.....
"Memburu iblis?"
"Karna kamu sudah berusia 10 tahun, kurasa sebaiknya kamu mendapatkan pengalaman."
"Iblis, ya?"
"Ini adalah dunia sihir. Seluruh mahluk hidup mengambil keuntungan dari sihir. Tapi, kalau tidak bisa mengendalikan nya, makhluk itu akan mengamuk, dan mereka akan menyerang sekitarnya. Itulah iblis. Manusia bukanlah pengecualian, lo."
"Dulu ada manusia yang menjadi iblis dan menghancurkan kerajaan, lalu kakek menyelamatkannya, kan? Bahkan sampai sekarang kakek masih dianggap sebagai pahlawan, kan?"
"Hahahaha. Baiklah, mari kita segera mulai. Pertama, carilah iblis nya."
"Bagaimana?"
"Sebarkan sihir mu ke sekitarmu. Jika ada sir lain yang bersentuhan, kamu bisa mengetahui keberadaanya. Karena seluruh makhluk memiliki sihir, kamu bisa segera tahu tentang makhluk apa dan lokasinya. Ini adalah sihir pendeteksi. Tapi, sihir ini hanya bisa dilakukan dengan kendali yang rumit."
"Hahhhhh?" Si kakek terkejut
"Hebat, seluruh makhluk di hutan bagai sihir nenek melinda di rumah." Ucap Eska
"Emmmm? Aku sudah menduganya, tapi berhasil dalam sekali coba, ya?" Ucap kakek dalam hati
"Ahhh, apa itu? Perasaan buruk ini?
"Ohhhhh!! Kamu menemukannya? Itu adalah sihir iblis."
"Kakek, ayo segera ke sana. Kalau dibiarkan, pasti akan terjadi sesuatu yang buruk."
"Kamu benar, mungkin ini memang sedikit buruk."
"Peluasan area sihir.... Teleportasi, itu...iblis? Kalau biginii.."
Eska menarik napas sambil membuka pedang...
"Napas cahaya. Teknik pertama. LANGIT BIRUU."
"Tunggu!!"
Ting Ting selesai sudah....
"Wahhhhhhhh, eh?"
"Kakek-kakek, apa ini sudah benar? Aku tidak gagal, kan?"
"Oh, maaf, aku sedikit melamun. ini sangat sempurna sampai tidak ada yang lebih baik, lo."
"Benarkah? Jadi, apa perburuan iblis nya berhasil?"
"Tentu saja."
"Anjayyyy^_^"
"Tapi, sihir apa yang kamu tambahkan di padangmu?"
"Ahhhh, yah.... Ini sihhh....."
Malam nya saat makan malam....
"Eska mengalahkan Red grizzly yang berubah menjadi iblis?" Kata nenek
"Ya, bahkan aku tak sempat membantunya"
"Astaga, siapa sebenarnya bocah itu? Kemampuan pembelajaran cirinya sangat cepat. Iya bisa melalui latihan Michel. Dan semua sihir perlengkapan yang dia gunakan adalah sihir asli. Kalau dia dari dunia lain aku bisa percaya.'
"Aku tidak peduli siapa dia. Karena dia sudah memanggilku kakek, aku sangat menyayanginya. Dia sudah ku anggap seperti cucuku sendiri."
"Astaga, video orang yang pernah dipanggil dewa kehancuran bisa bilang begitu?"
"Diamlah, kalau mengingat masa lalu, aku bisa malu."
"Aku juga sangat menyayangi anak itu, meski aku hanya bisa datang sekali tapi aku sudah menganggapnya sebagai cucuku."
Ke esokan harinya...
"Aku bukan cucu kandung kakek?"
"Maaf karena aku tidak mengatakannya dari dulu."
"Maaf aku sudah tahu dari dulu."
"Ehhhh??"
"Hhe, jadi siapa nama orang tua kandung ku?"
"Seorang raja bergelar assassin, rakyat nya memanggil nya raja Voldigoad, dia seorang raja yang tegas, bijaksana, juga rendah hati, namun saat penyerangan iblis di kerajaan
Voldigoad, raja Voldigoad hilang tanpa jejak."
"Begitu, ya?"
"Kamu bisa menerimanya dengan santai, ya?"
"Emmmmm.... Aku tidak ingat orang tuaku, sih. Selain itu, aku sudah memiliki kakek. Lalu ada nenek melinda, aku tidak pernah merasa kesepian."
"Eska..."
"Jadi kakek. Terima kasih karena sudah mengadopsiku. Aku sangat senang karena bisa menjadi cucumu."
"Eskaaa(TT)...."
"Kakekkk!? Menangis, itu memalukan."