"5 tahun kemudian"
"Ahem. Cucu dari pahlawan kita, Merlin, telah berusia 15 tahun, dan memasuki usia dewasa. Karena itulah mari kita rayakan ulang tahun ke-15 dan kedewasaan Eska. Bersulang..."
"Membayangkan bayi kecil Eska akhirnya beranjak dewasa." Kata nenek Eska.
"Waktu berlalu cepat sekali." Ucap kakek
"Omong-omong, Eska, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Kata paman Dis
"Sekarang?"
"Mulai hari ini, kalau sudah dewasa. Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?"
"Emmmm. Selama ini aku belum pernah keluar dari hutan. Mungkin aku akan mengunjungi kota terdekat"
"Hoo, lalu setelah itu?"
"Setelah itu?"
"Pasti ada sesuatu yang ingin kau lakukan, kan?"ucap Marquez
"karena kau belajar bertarung dari Michel, kau bisa bergabung dengan pasukan kerajaan atau menjadi pemburu iblis, kan?" Ucap lela
"Emmm?? Pemburu iblis? Apa itu?"
"Di luar sana ada yang namanya pemburu iblis. Mereka mendapatkan uang dengan memburu iblis." Ucap paman hoog
"Kau tidak tahu yang seperti itu?"kata Marquez
"Emmm. Jadi ada pekerjaan seperti itu ya?"
"kau juga bisa menjual parakan sihir yang sudah diberi kekuatan sihir, kau juga tampan, mungkin kau juga bisa mendekati wanita"
"Cuma kau yang memikirkan hal seperti itu" ucap Lela.
"Huh?!"
"Apa!? Ngajak berantem??"
"Oh iya. Sebagai orang dewasa, aku harus mencari uang, dan belajar cara menggunakannya ya."
"Eska, apa kau tidak pernah belanja sebelumnya?" Kata paman hoog
"Tidak pernah."
"Hah!?" Semua kagettt!!
"Merlin. kau" nenek marah
"Aku lupa mengajari mahal umum hehehe!"
"Kalau diingat-ingat, aku cuma belajar sihir dan tidak belajar yang lainnya."
"Ah, aku yakin semuanya akan baik-baik saja." Ucap Kakek.
Kemudian Eska dan yang lainnya pergi ke tempat latihan di sihir di mana Eska mengembangkan banyak sihir dan membuat peralatan sihir, juga mengembangkan teknik napas beladiri.
"Apa..? Tidak sampai sejauh ini dengan sekejap mata?"
Ucap paman Dis
"Ini adalah salah satu sihir original Eska." Ucap kakek
"Ini pasti bisa merubah logistik dunia, tidak, ini bisa membuat sisi dunia gempar." kata paman hoog
"Bisa memakai shaheer sheikh gila ini sudah sangat mengejutkan."kata nenek
"Eska, tunjukan sihir yang kau pakai di ujian akhir dulu." Kata kakek
"Sihir itu? Apa tidak apa-apa, kan?"
Eska memperluas jangkauan sihir dan membaca mantra.
"Perluasan area sihir-kehampaan
Teknik kutukan penguat: biru!
Teknik kutukan pembalik: merah!
Kehampaan unggu!!"
Jedorrr.....
"Baru ini yang bisa kulakukan sekarang. Huh? Ada apa dengan kalian?"
"Merlin! Kau! -kenapa kau tidak mengajari nya untuk menahan diri!?"
"Soalnya dia menguasai semua yang ku ajarkan!aku tidak tahan ingin melihat apalagi yang bisa dilakukan, itu saja!"
"Apa yang "itu saja!" Kau menjijikkan sekali!"
"N-nenek! Marah-marah seperti itu tidak baik untuk tubuh nenek lo!" Ucap Eska
"Menurutmu ini salah siapa?!"
"Sekarang aku jadi tidak yakin untuk mengirim yang keluar sana. Dengan kekuatan semengerikan itu dan sihir teleportasi?" Ucap Paman Dis
"Ditambah lagi dengan kemampuan bertarung yang diajarkan Michel, pasti banyak negara yang memperebutkan Eska." Ucap Lela
"Hemmm, ini pasti akan menyebabkan konflik."
"Bukankah ini buruk?" Ucap Eska dalam hati
"Merlin, kekuatan Eska cukup untuk menghancurkan keseimbangan kekuatan yang ada. Selain itu, saat keluar dari hutan ini, iya akan menjadi orang yang tidak tahu apa-apa. Kalau dia pergi dengan keadaan seperti ini pasti akan terjadi kekacauan. Sudah bukan rahasia lagi kalau kerajaan ingin memperluas wilayahnya." Ucap paman Dis
"Itu benar..." Ucap kakek
"Karena itulah aku punya ide. Bagaimana kalau kita memasukkan Eska ke Academy sihir?"
"Eh?" Eska melamun
"Apa kau ingin menjadikan Eska milik negara mu?" Ucap kakek
"Aku bersumpah aku tidak akan mengeksploitasi Eska untuk keperluan militer. Aku sudah menganggapnya sebagai keponakanku sendiri. Aku tidak ingin melibatkan minyak pada masalah kerajaan kami."
"Akademi sihir apa?" Ucap Eska
"Akademi sihir di ibukota kerajaan. Sebuah lembaga pendidikan untuk siswa yangyang memiliki sihir luar biasa saat sekolah menengah dan ingin melanjutkan nya. Jika kau pergi kesana, kau akan tahu betapa tidak biasanya dirimu."
"Aku tidak biasa?" Ucap Eska dalam hati
"Selain itu, selama ini kau tidak pernah bertemu dengan anak usiamu, bukankah itu kesempatan sempurna untuk mendapatkan teman?"
"Kau benar. Bagaimana menurutmu, Eska?" Ucap kakek
"Itu ide bagus. Aku ingin pergi ke sekolah."
"Aku akan mengatur nya untukmu. Kelasmu ditentukan berdasarkan ujian masuk, jadi kau harus mengambilnya. Akademi sihir di kerajaan kuru sama sekali tidak dipengaruhi oleh bangsawan. Semua ditentukan oleh prestasi mu jadi aku tidak bisa pilih kasih."
"Kerajaanku?" Siapa paman Dis sebenarnya?" Ucap Eska
"Oh iya. Aku tidak pernah memberitahumu ya? Namaku Diablo Vin earsheid. Raja dari kerajaan Earsheid."
"Raja??? Paman seorang raja?!" Eska terkaget
"Itu berarti....?
"Aku salah satu katria kerajaan. Aku di sini untuk mengawal yang mulia." Ucap Lela
"Kalau aku penyihir dari kerajaan. aku juga pengawal." Ucap Marquez
"Ehhhh???"
"Kau tidak pernah memberi tahunya apapun ya?" Ucap nenek pada kakek
"Hehehe"
"Tapi kenapa seorang raja ingin menemui kakek?"
"Kau pernah dengar cerita merlin yang pernah menyalahkan iblis manusia, kan?" Ucap raja
"Iya, aku pernah dengar dari kakek."
"Sebenarnya, kejadian itu terjadi di kerajaan ku. Iblis manusia pertama yang pernah muncul di kerajaan. Dua ragu penaklukan berhasil dimusnahkan. Lalu lalu seisi kota luluh lanta. Di tengah kekacauan, kerajaan memutuskan untuk menurunkan siswanya, lalu aku, putra mahkota yang sedang belajar di akademi sihir itu. Mengabaikan keberadaan orang-orang di sekeliling ku. Dan menjauhkan diri untuk masuk ke regu perkumpulan. Tapi... Cat iblis itu muncul di hadapanku dan hampir membunuhku... Muncullah Merlin dan Merida. Melinda menggunakan perlengkapan sihir dengan sangat mempesona, dan merlin menghadapi musuhnya dengan gagah berani! Di hadapan mereka berdua yang aku kagumi, aku gemetar."
"Mempesona, Gagah?" Ucap Eska dalam hati.
"Oh, masha muda." Ucap kakek
"Sampai sekarang aku masih mempesona, kan?" Ucap nenek
"Setelah mereka berdua mengalahkan iblis itu, mereka diberi gelar pahlawan yang membebaskan kerajaan dari masa krisis. Sejak saat itu kami menjadi sahabat tanpa memandang situasi kami. Bahkan sekarang aku sering mampir dan karena itu aku sering dimarahi."
"Begitu ya? Huh, dimarahi?" Ucap Eska
"Sekarang setelah kau tahu kalau aku raja kau tetap memperlakukan ku seperti sebelumnya."
"Iya, soalnya aku sudah mengenalmu lama, jadi aku pikir paman orang biasa."
"Bagus! Aku cuma bisa ngobrol santai seperti ini denganmu. Jadi jangan sampai berubah ya."
"Tapi begitu ya. Kakek dan nenek satu kelompok ya?"
"Satu kelompok? Makan dulu suami istri tahu." Ucap Lela
"Eh??" Eska kegett!
Setelah itu mereka bergegas pergi ke ibukota dan mendaftarkan Eska ke academy sihir.
"Kak berapa besar rumahmu di ibukota?" Kata Eska
"Aku tidak ingat. Rumah itu diberikan padaku oleh kerajaan."
"Aku melihat ibu kota!!"
"Boleh tunjukan tanda pengenal kalian" ucap penjaga gerbang kerajaan
"Nih!?"
"Ehh!!? Merlin sang magi dan Melida sang guru!?" Penjaga kaget sampai terdengar ke orang orang di dekat gerbang..
"Maaf, tapi bisakah kau cepat sedikit?" Ucap kakek
"Mohon maaf! Umm siap tuan muda ini?"
"Eska Voldigoad. Cucu kami"
"Tuan Eska!" Penjaga berteriak
Sesampainya di rumah kakek....
"Besar sekali!" Ucap Eska
"Selamat datang, tuan Merlin, nona Melinda, dan Tuan Eska."
"Tuan Eska?" Ucap Eska
"Aku kepala pelayan di sini, Steve."
"Aku kepala pelayan, Marika."
"Aku kepala koki di sini, Koller."
"Silahkan bertanya apapun pada kami."
"Apa-apaan dengan pelayanan VIP ini?" Eska kaget
"Diablo pasti mengirimkan mereka." Ucap kakek
"Itulah alasan kami ada di sini." Ucap nenek
"Kakek aku akan berkeliling kota"
"Oh, jangan pulang malam"
Di kota Eska belajar membeli makanan dan minuman dengan uang yang ia dapat dengan menjual sepatu jet sihir.
"Ini pertama kalinya aku membeli sesuatu."
"Aku tersesat Dong!!"
"Hentikan" seorang wanita berteriak
"Bisakah kalian menghentikan ini!?"
"Ah, seram. Jangan marah begitu. Lebih baik kita bersenang-senang saja."
"Kalian pasti akan senang dengan rasanya enak juga Lo."
"Klise sekali" ucap Eska
"UM permisi, apa mereka mengganggu kalian?" Eska bertanya.
"Iya! Mereka sangat mengganggu kami!"
"Apa-apaan bocah ini? Kau butuh sesuatu?" Preman marah
"Kau mau menjadi pembela kebenaran?"
"Kami ini pemburu yang melindungi wanita-wanita ini dari iblis."
"Kakak kakak sekalian,walk in memburu iblis merupakan pekerjaan membela kebenaran... Tapi kalau kalian memburu wanita juga, kalian lah yang akan jadi iblis nya."
"Apa katamu bocah!? Mati kau!"
"Terhempas"
Preman itu terhempas ke dinding dan pingsan di tempat
"Apa kalian baik-baik saja? Kalian tidak terluka kan?"
"UM, terimakasih banyak ya."
"Ahhh"
"Apa ada yang salah?"
"Kamu imut sekali!...