Setelah memarkirkan sepeda motornya, Adnan buru-buru turun, lalu berlari tergesa ke arah pintu rumah, yang sudah ia tinggal selama beberapa hari. Pemuda itu sudah tidak sabar, ingin bertemu dengan pria yang sudah ia sakiti hatinya belakangan ini.
"Pa... papa..." teriak Adnan begitu ia sudah berada di ruang tamunya. Pemuda itu berjalan tergesa, sambil mengedarkan pandangan, mencari sosok pria yang ia panggil papa. "Papa!" Teriaknya kembali.
"Le, kamu pulang?"
Adnan berjalan cepat mendekati wanita tua, yang sedang tergopoh, mendekat padanya. Pemuda itu menghamburkan tubuh, memeluk erat ibu Sumi yang sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Syukurlah, akhirnya kamu pulang, simbah seneng," ucap haru ibu Sumi ditengah pelukan cucunya.
Adnan mengurai pelukan, menatap ibu Sumi dengan bola mata yang berkaca. "Iya mbah, maaf ya mbah, udah bikin simbah bingung."
"Le."