Bangun pagi sekali, Zara sudah mencetak sebuah senyuman diwajahnya. Dia tersenyum ketika sedang meregangkan tubuhnya. Tidak tahu kenapa, begitu dirinya terbangun, tubuhnya terasa sangat pegal. Akhirnya, Zara turun dari ranjangnya, kali ini dia malas berjalan menggunakan tongkat, sangat melelahkan. Lagipula, Zara juga hanya ingin menuju ruang makan, yang jaraknya saja tidak jauh dari kamarnya. Tidak, Zara tidak ingin langsung sarapan, dia hanya ingin duduk sembari mengumpulkan sisa kesadarannya sebelum dia pergi mandi.
Gadis itu hanya menatap tubuh belakang ibunya yang baru saja memasuki area dapur. Sepertinya, sang ibu juga baru saja terbangun. Jika ibunya, pasti memang sering terbangun dijam saat ini, namun jika Zara, itu sangatlah tidak biasa. Berhubung tadi malam dia tidur awal, jadinya Zara bisa terbangun lebih pagi dari hari biasanya.
"Tumben sekali bangun pagi," celetuk sang ibu.