Masih menggunakan pakaian saat tool drama tadi membuat Zara tidak betah, dan terbangun dari tidurnya. Dia melirik ke arah jam di kamarnya, sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Ah, tidak mungkin dia akan mandi di jam segini, sebentar lagi matahari pasti akan memancarkan sinarnya. Lebih baik, menunggu jam lima sekalian saja. Dia belum seutuhnya sadar, tapi ia menyadari jika kedua tangannya masih terbuka seperti terakhir kali ia memegang cokelat.
"Tanganku masih lengket," Zara turun dari ranjangnya berniat untuk keluar dari kamarnya untuk mencuci tangannya.
Zara sempat berhenti didepan cermin, rupanya riasan wajahnya sudah dihapus. Iya, Zara tahu pasti ibunya yang menghapusnya. Tapi, kenapa pakaiannya tidak digantikan sekalian? Dia ini juga perempuan sama seperti ibunya. Dengan cepat ia menghilangkan pikirannya itu, tidak baik berlaku seperti itu pada ibu sendiri.