Menjelang gelapnya malam, Zara dan Sadam baru saja kembali dari kencan mereka. Laki-laki itu tak mampir, karena hari semakin gelap, Zara juga butuh istirahat. Baru membuka pintu, ia sudah dikejutkan dengan keberadaan ibunya yang duduk diruang tamu, lantas dia menghampiri sang ibu dengan senyuman.
"Maaf, Ma, jika Zara pulang terlalu sore," katanya bersamaan menaruh bantalan duduknya.
Sang ibu dengan membuka buku penjualannya, ia sangat teliti jika persoalan dengan tokonya. Karena kedatangan putrinya, ia menghentikan penghitungan keuntungan bulan ini. "Bagaimana kencannya?" tanya sang ibu secara tiba-tiba.
Detik itu juga Zara dibuat terpaku oleh pertanyaan ibunya, ditambah wajah sang ibu yang tersenyum. Ia tahu arti senyuman itu tengah menggodanya. Gadis itu berdecak setelah melihat wajah ibunya, selalu saja begini, entah itu Bara ataupun Sadam. Zara menghela nafasnya panjang, rasanya sedikit malas ketika baru pulang sudah digoda begini.