Setelah cukup lama berdiri diam di luar balkon Emerald pun kembali memasuki kamarnya dan langsung mendudukan diri di tepi ranjang. Berdiri diam sambil menatap kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana tadi benar-benar membuat kakinya jadi pegal.
***
Athes melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan dengan kencang. Setelah pekerjaannya sudah selesai malam ini dia tidak berkeinginan pulang ke rumah sebelum ....
Athes menghela napas berat, memijat pangkal hidungnya yang mendadak sakit. Setelah kejadian pertengkaran di pagi tadi kini Athes berniat ingin menjenguk Emerald. Dia benar-benar khawatir dengan kondisi gadis itu.
"Kau baik-baik saja?" Athes yang sedang risau kini mengalihkan pandang menatap tangannya yang di genggam lembut oleh seorang gadis, Edellyn.
Athes baru sadar jika sedari tadi dia melupakan kehadiran kekasihnya itu.
"Athes," panggilan itu lagi-lagi membuat Athes menoleh, ia menatap Edellyn dengan anggukan kepala singkat.
"Ya," jelasnya.
