"Kau tahu, Bia? Aku yang justru sangat merindukanmu, Sayang. Aku bekerja keras setiap waktu hanya karena aku berharap nantinya bisa membagi waktuku untukmu, dan mengambil cuti. Jadi, aku berpikir kalau semakin baik aku sibuk di awal, maka aku bisa memiliki banyak waktu luang, dan besok aku tidak akan bekerja," sahut Justin.
"Benarkah? Berarti besok kamu sudah punya kesempatan untuk terus berdua denganku dong?" tanya Bia yang terlihat sangat senang.
"Ya tentu saja, Sayang. Aku akan ada waktu untukmu mulai besok, dan aku janji tidak akan lembur, tapi jika lembur kamu harus menemaniku ya. Tidur di sisiku agar aku bisa lebih bersemangat bekerja lagi. Oh ya, Sayang. Apa tidak sebaiknya kita pulang saja sekarang ke rumahku? Rasanya di sini sangatlah tidak nyaman, aku ingin bermalam denganmu seterusnya, Sayang. Di sana kita bisa berduaan," pinta Justin sembari ia membawa Bia ke dalam pangkuannya untuk duduk di atasnya.