Dengan penuh amarah yang besar Benny sampai membentak Bianca dengan keras. Keraguannya terhadap Bianca sekarang telah hilang, dan hanya ada kebencian yang mendalam. Ketika Benny berpikir dia telah dikhianati oleh wanita itu secara mentah-mentah. Sampai membuat dia sekarang enggan untuk tersenyum dengan Bianca.
Lalu tanpa berkata apapun Benny pun pergi dari dalam kamar itu. Benny hanya ingin mengambil beberapa peralatan untuk memberikan hukuman kepada Bianca.
Entah kenapa tiba-tiba saja Bianca merasa pusing yang sangat kuat, dan membuat lututnya lemas untuk berdiri. Namun, juga seperti ada gejolak yang ingin ke luar dari perutnya hingga membuat dia pun bergegas berlari menuju ke toilet. Tanpa pernah ia bayangkan saat itu ia selalu muntah-muntah, dan kepalanya semakin terasa pusing hingga membuat Bianca harus berdiri dengan berpegangan pada tiang.
