Chereads / Suamiku Miliarder Tampan Kampung Seberang / Chapter 4 - Insiden yang membuat dekat bagian 1

Chapter 4 - Insiden yang membuat dekat bagian 1

Hari ini Hajar baru saja pulang kerja sebagai seorang seorang office girl (Og) di pagi hari yang bertugas membersihkan ruangan-ruangan yang kotor atau membuat kopi atau teh untuk karyawan atau bos kantor.

Sebenarnya ini adalah hari pertama hajar masuk kerja sebagai Og, karena dia baru melamar kerja beberapa hari yang lalu dan Hajar mendapat pesan masuk dari email-nya dia bisa kerja paruh waktu pada pada 6 pagi hari sampai pukul 9 pagi, pada siang hari sedangkan pada siang hari hajar akan menjadi pelayan Cafe sampai malam hari tentunya setelah dia menjemput putranya pulang sekolah.

Yakub aku memang selalu ikut dengan Hajar kemanapun kecuali pada saat Yakub sekolah tetapi kali ini hajat sedikit terlambat menjemput anaknya tersebut sehingga membuat Yakub sedikit menunggu lama karena memang ibunya belum datang menjemputnya.

"Apa bisa nggak lebih cepat pak?. Anak saya sedang menunggu di rumah sekolahannya Pak, kasihan dia sendirian saya sudah telat menjemputnya." ucap dari Hajar sambil berkata pada sopir taksi tersebut.

"Waduh nggak bisa nih non kayaknya ini lagi macet dan biasanya butuh waktu sekitar paling cepat setengah jam atau 1 jam." ucap dari supir taksi tersebut.

"Ya udah Pak saya sampai sini aja." ucap Hajar yang kemudian memberikan ongkos artinya karena memang perjalanan hajar masih setengah jalan haji memutuskan untuk membayar setengahnya saya.

Hajar kemudian memutuskan untuk mencari suatu kendaraan lain yang bisa mungkin membantunya datang lebih cepat ke rumah sekolah anak-anaknya tersebut tetapi ternyata tidak ada ojek yang lewat ataupun becak yang lewat.

Ilyas yang melihat sosok Hajar yang berdiri di pinggir jalan pun langsung memberhentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya lalu bertanya kepada Hajar.

"Nyonya Hajar mengapa anda berjalan kaki di sini?. Apakah anda memerlukan tumpangan?" tanya Ilyas dengan ramah.

"Tuan Ilyas kebetulan ada Anda bisakah anda membantu saya mengantarkan saya ke rumah sekolah Yakub?. Sebenarnya saya sedang menunggu ojek pangkalan lewat tetapi tidak ada sedangkan saya telah memesan ojek online tetapi sepertinya mereka bergerak dengan lambat sehingga saya membatalkannya barusan." ucap dari Hajar dengan jujur.

Ilyas yang melihat memang saat ini kondisinya sedang macet memutuskan untuk segera memanggil anak buahnya yang berada terdekat di sekitar mereka dan membawakannya sepeda motor untuknya sehingga lebih mudah untuk mencari jalan keluar disaat kondisi macet.

"Baiklah saya akan membantu anda Anda bisa masuk ke dalam mobil saya terlebih dahulu karena cuaca di sini sangat panas 5 menit lagi orang suruhan saya akan datang membawakan sebuah motor sehingga kita bisa melewati jalanan yang macet ini dengan lebih mudah." ucap Ilyas.

Ternyata betul apa yang dikatakan oleh Ilyas walaupun sebenarnya tadi hajar sempat tidak percaya bagaimana mungkin dalam waktu 5 menit orang tersebut bisa langsung membawakan sepeda motor untuk, Ilyas apa lagi di jalan yang sempit seperti ini.

Tapi sepertinya Ilyas memang bukan orang sembarangan sehingga dia bisa meminta apapun yang menurut hajar dengar mustahil bagi orang biasa atau sederhana sepertinya.

"Anakku Yakub, aku harap kamu tetap menunggu Mama di sana dengan baik-baik saja." Batin dari Hajar yang merasa sangat menghawatirkan anaknya tersebut.

Hajar sebelumnya telah menunjukkan arahan Dimana letak lokasi dari rumah sekolah Yakub dan saat ini dia sedang berboncengan dengan Ilyas.

Ilyas menggunakan motor matic yang Sebenarnya itu adalah motor milik dari salah satu karyawannya tersebut. Tapi karena memang Ilyas memintanya harus datang dengan cepat, dengan sebuah sepeda motor dengan secepatnya maka mereka membawakan dengan motor matic itu.

Tetapi hal itu tidak bermasalah bagi seorang Ilyas yang memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yang terpenting baginya dia saat ini sudah diberikan sebuah benda yang bisa mempercepat mereka sampai tujuan.

"Hajar jangan melamun, berpeganglah di sini." ucap dari Ilyas sambil meletakkan kedua tangan hajar pada pinggangnya.

Tampa sadar Ilyas telah memanggil Hajar tanpa embel-embel Nyonya, tetapi hajar tidak mempunyai masalah akan hal itu karena yang terpenting baginya saat ini adalah putranya yang harus segera dijemput dari ditemukan karena saat ini hajar benar-benar khawatir pada putranya Yakub.

"Bisakah Tuan Ilyas mengendarai motor ini dengan sedikit lebih cepat aku sangat mengkhawatirkan keberadaan putraku Yakub. Bagaimana nanti jika ada seseorang yang ingin menculiknya?" ucap dari Hajar yang merasa sangat sangat menghawatirkan anaknya Yakub yang berada mungkin sendirian di sekolah saat ini.

"Jangan terlalu berpikiran negatif berusahalah untuk berpikir positif dan berpegang erat lah aku akan menggunakan kecepatan rata-rata sehingga kita cepat sampai." ucap dari Ilyas yang ternyata memiliki bakat seorang pembalap yang terpendam.

Hajar yang takut jatuh karena Ilyas yang memang menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata, membuat Hajar secara refleks memeluk erat pinggang dari Ilyas dan tentunya hal itu membuat Ilyas tersenyum senang karena mendapatkan kesempatan yang sangat baik dan mengobati rindunya pada gadis kecil yang tersebut.

Setidaknya walaupun ini saat ini tidak bisa memeluk hajar tetapi saat ini Hajar telah memeluknya bukan kan hal itu sangat bagus tetapi hal yang mungkin tidak baik baginya adalah mungkin gadis mungil nya tersebut akan bersedih nanti jika tidak mereka tidak cepat sampai dan menemukan keberadaan Putra mungil dari Hajar yang sangat menggemaskan itu yaitu yang tidak lain Yakub.

Yakub saat ini sedang menunggu ibunya di dekat pos satpam sedangkan Pak satpam hampir saja akan pulang karena memang hampir seluruh murid pada pulang kecuali Yakub dengan 1 orang anak laki-laki yang merupakan seseorang yang sering menjahili aku sepertinya mereka berdua sama-sama terlambat dijemput oleh orang tua mereka.

"Lihatlah nanti pasti Mami dan Papi ku yang akan menjemput ku nanti, kamu kan tidak punya Papi mana kamu tahu rasanya dijemput oleh mami dan papi. Aku merasa sangat senang karena Mami dan Papi selalu mempedulikan ku...," ucap dari bocah kecil yang berada tidak jauh dari Yakub.

Sungguh Sebenarnya aku merasa sangat sedih karena memang selama ini dia hanya diantar jemput oleh ibunya dan Yakub sangat ingin seperti orang lainnya sesekali Papa yang menjemput atau mungkin Papa dan Mamanya menjemput Yakub sekali saja.

"Kau lihat saja nanti Reno, aku yakin kali ini pasti Mama akan membawa Papaku dan mereka menjemput ku lalu akan mengajakku jalan-jalan." ucap dari Yakub.

"Apakah kamu bermimpi bahkan kau tidak memiliki seorang papa kamu hanya memiliki seorang Mama."ucap dari Reno dengan sinis.

Dari kejauhan ternyata sebelumnya tadi memang Ilyas dan juga Hajar Baru saja sampai yang tentunya Ilyas menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya kedua bocah laki-laki tersebut yang sedang berbicara dan dia mendengarkan dengan seksama.

Ilyas sangat merasa kasihan kepada Yakub Yang sepertinya selalu dibully oleh temannya yang bernama Reno itu dan anak kecil tersebut yang berada berada berjarak tidak jauh dari Yakub tersebut sepertinya terlihat sangat sombong.

Sedangkan Hajar yang menyaksikan kejadian tersebut juga merasa sangat kasihan kepada putranya tersebut, karena memang selama ini Hajar merasa sangat bersalah tidak menceritakan kejadian sebenarnya kepada anaknya tersebut.

Sehingga anaknya tersebut tidak tahu kebenarannya, tetapi jika nanti hajar menceritakan bahwa sebenarnya Yakub adalah hanya seorang anak adopsinya pasti anaknya tersebut akan bersedih dan Hajar tidak mau Yakub membincinya dan meninggalkannya.

Tidak jauh dari keberadaan Ilyas dan juga Hajar yang baru saja turun dari sepeda motor metik sederhana itu, terdapat sepasang pasangan suami istri yang menggunakan mobil Pajero dengan gaya glamor yang sepertinya juga menjemput anak mereka yang juga sekolah disini.