Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 109 - Chapter 109

Chapter 109 - Chapter 109

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

Kirana meremas kain sprei yang membalut kasurnya,dan menatap sendu kearah Revan.

"Jadi...loe mau deketin gue,buat Nebus dosa saudara loe itu?!"tanya Kirana mengintimidasi.

"Gak Ra...awalnya emang gue mau jagain loe karena saudara gue,tapi lama kelamaan...gue nyaman sama loe Ra... Gue suka sama loe!"seru Revan.

"Terus...Loe manfaatin amnesia gue buat deketin gue,dan buat gue jadi orang jahat kayak saudara loe itu...Loe tau,gue merasa hancur banget, udah nyakitin afian!"pekik Kirana dengan mata yang berkaca kaca.

Revan menatap sendu Kirana dan berniat memegang tangannya,namun hal itu ia urungkan karena melihat segores tatapan benci Kirana untuknya.

"Maaf ra...gue gak maksud manfaatin amnesia loe,Gue merasa Tuhan ngasih kesempatan kedua untuk gue merubah kesalahan dimasa lalu...Dan soal afian,gue sama sekali gak tau kalau loe juga suka sama dia,karena setau gue...loe itu gak pernah suka ada didekat afian..."lirih Revan sambil menatap Kirana dalam.

ckkk..

Kirana berdecak sinis,dan membuang pandangannya sejenak dari Revan,beralih menatap langit langit ruangan yang hampa.

"Tapi setelah loe tau gue suka sama afian pun..loe tetap jauhin gue dari dia!"ketus Kirana.

Deg..

"Sekali lagi gue minta maaf Ra, tanpa gue sadari,gue udah egois sama perasaan gue sendiri...Padahal waktu itu udah jelas jelas loe nolak gue!!"Hardik Revan terhadap dirinya sendiri.

***

Flash back off :

"Ini maksudnya apaan Van?"tanya Kirana yang masih merasa kebingungan.

"Gue suka sama loe RA !, loe mau kan jadi pacar gue!"tegas Revan singkat yang berhasil membuat Kirana terdiam dengan detak jantung yang tak beraturan.

"Loe bercanda kan Van, gimana ceritanya sih loe suka sama gue!"pekik Kirana panik.

"Gue juga gak tau Ra...tapi yang perlu loe tau,gue merasa nyaman dan sayang sama loe...gue mau jagain loe sampai nanti loe sendiri yang nyuruh gue pergi!"tegas Revan yang membuat Kirana menelan salivanya dengan susah payah.

"Gue....Gue gak bisa Van..."Ucap Kirana dengan perasaan gugup.

Deg

Revan langsung terdiam dengan senyuman nya yang perlahan memudar.

"Tapi kenapa Ra..."lirih Revan dengan suara sedikit bergetar, menandakan bahwa saat ini dirinya sedang menahan sesak didadanya .

"Gue juga gak ngerti sama perasaan gue Van..Gue merasa nyaman dekat sama loe... tapi hati gue.. Hati gue menolak kehadiran loe Van,gue juga ngerti kenapa!!"pekik Kirana sambil memijit pelipisnya yang mendadak berdenyut.

Akhhhh!!!

"Apa mungkin ini karma balasan buat gue,karena dulu gue pernah nolak loe Ra... ternyata sesakit ini rasanya..."batin Revan sambil menatap sendu Kirana.

Huhhh...

Revan menghela napas berat dan mengaba ngabakan semua orang yang ada disana untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

Hal itu membuat Kirana sedikit merasa bersalah dan Canggung dengan situasi mereka berdua saat ini.

"Anggap semua nya gak pernah terjadi Ra,kita berteman seperti biasa lagi..."

Deg

Kirana terdiam dan menatap penuh rasa bersalah pada Revan yang kini mengembangkan senyum getirnya.

"Van...gue minta maaf!"

Reva menggeleng cepat dan mulai meraih tangan Kirana yang ada diatas meja, kemudian menggenggam nya erat.

"Loe gak perlu minta maaf karena udah nolak gue Ra,itu semua hak loe...Gue gak bisa maksain kehendak gue...yang harus loe tau...gue bakalan terus jagain loe selayaknya orang yang mencintai loe,dan gue harap loe gak keberatan akan hal itu ...."jelas Revan penuh penekanan.

Kirana hanya diam dan tersenyum tipis kearah Revan,ia benar benar merasa bingung dengan perasaannya saat ini.

"Dan gue harap...suatu saat nanti loe mencintai gue..."

"Lagi!"batin Revan.

Kirana perlahan melepas genggaman tangan nya dan mulai tersenyum kikuk didepannya.

***

Flash back on :

Kirana menatap sendu langit langit ruangannya dan mengabaikan Revan yang kini duduk diam dengan beribu rasa bersalah yang menghujam perasaan dan pikiran nya.

"Ra...maaf karena gue udah egois sama perasaan gue..Gue gak maksud untuk buat loe terluka lagi,maafin gue Ra...tolong jangan benci gue lagi..."lirih Revan sambil tertunduk dalam dihadapan Kiranan.

Tes...

Perlahan buliran bening menetes disisi pipi kanan Kirana.

Tubuhnya mulai bergetar menahan isakan tangisnya yang sangat menyesak.

Deg...

Revan kaget dan semakin merasa bersalah melihat Kirana meneteskan air matanya,mengira gadis itu kini sangat kecewa terhadapnya.

"Ra...loe jangan nangis...gue minta maaf Ra... gue janji bakalan bilang semua nya ke afian,gue bakaln satuin kalian Ra...gue udah ikhlas kalian bersama..."lirih Revan kalang kabut.

Kirana memejamkan kedua matanya kuat sambil mengepalkan kedua tangannya hingga memperlihatkan buku buku jarinya yang menegang.

"Semua nya udah terlambat...Afian udah pergi jauh,dia gak akan kembali lagi...dan itu semua karena gue....gue yang nyuruh dia pergi dari hidup gue!!!"Pekik Kirana frustasi sambil memegang kepalanya yang kembali berdenyut .

Akhhhh!!!

Revan semakin merasa bersalah dan langsung memeluk tubuh Kirana dengan erat,membuat gadis itu mulai meledakkan tangis nya yang sempat tertahan.

"Hiks ..hiks...Kenapa...kenapa gue gak pernah bisa bersama dengan orang yang gue Cintai..kenapa dia pergi ninggalin gue..dia udah janji buat jagain gue Van..."lirih Kirana mengingat kenangan dirinya dulu saat bersama afian sebelum amnesia.

"Maaf...."

Cup..

Revan semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup dalam puncak kepala gadis itu,berharap Tuhan segera mengakhiri ketidakadilan pada hidup gadis itu,dan melimpahkan semua lukanya pada dirinya saja.

Tubuh Kirana semakin bergetar dengan tangis yang pecah, perlahan ia mulai membalas pelukan Revan .

Saat ini ia benar benar merasa hancur saat,

Karena kehilangan seseorang yang mencintai nya dengan tulus.

Kirana tidak mengerti,mengapa Tuhan sangat suka mempermainkan kehidupan nya.

Apakah dijauhkan dari kasih sayang orang tua dan sahabat terdekat nya saja tidak cukup, apakah ia juga harus kehilangan orang yang dicintai juga...

Kirana berharap jika Tuhan tidak suka dengan hidupnya,maka ia rela saat ini juga untuk dicabut nyawanya .

Mungkin dengan begitu,semua penderitaan dan garis takdir buruknya akan berakhir .

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”