๐๐๐
Ceklek...
Deg
Revan mematung didepan pintu saat melihat Melisa keluar dari ruangan Kirana dengan tatapan dinginnya.
"Mel..."lirih Revan dengan perasaan sedikit berkecamuk melihat perempuan yang pernah sangat ia cintai kini menatap nya dengan tatapan dingin yang menusuk.
Tap..tap ...tap
Melisa berjalan mendahului Revan tanpa berniat menyapa ataupun tersenyum kearahnya.
Revan menatap sendu kepergian Melisa dan segera masuk kedalam ruangan setelah tidak melihat keberadaan Melisa lagi .
Ceklek...
Deg
Revan kembali terdiam diambang pintu,saat melihat Kirana sedang tertidur dengan memeluk buket bunga pemberian afian yang telah ia buang ketong sampah.
lalu ia melirik cepat kearah nakas dan tidak menemukan keberadaan buket pemberian nya untuk Kirana.
Ia pun menelan salivanya dengan susah payah sambil melirik perlahan kedalam Tong sampah yang ada didekat ia berdiri.
Deg...
Mata Revan membulat sempurna saat melihat buket pemberiannya sudah tergeletak nyaris didalam Tong sampah.
"Gimana rasanya,ngeliat barang pemberian loe dibuang di tempat sampah!"pekik Kirana dari arah kasurnya yang membuat Revan memekik kaget karena setau nya Kirana sedang tertidur.
Revan segera beralih menatap kirana yang kini menatap nya dengan sorotan kebencian dan kecewa.
"Ra..."lirih Revan dengan napas yang tercekat.
"Gue gak habis pikir ya sama loe...loe tega banget sih sama gue,gue salah apa sama loe Van??loe Masih dendam sama gue?,loe gak suka gue bahagia???"tanya Kirana bertubi tubi yang membuat Revan semakin terdiam.
"Van...Saat amnesia gue minta tolong loe supaya bantu gue ngingat masa lalu,tapi loe malah mulai cerita baru dihidup gue,dan buat gue semakin lupa sama masa lalu gue...Dan saat gue sadar,gua hampir kehilangan orang yang gue cintai untuk kesekian kalinya...Dan setelah loe tau perasaan gue,bukannya ngebantu..loe malah buat gue kehilangan orang yang gue cintai lagi... maksud loe apaan sih ,ngelakuin itu ke gue!!!"pekik Kirana dengan emosi yang menggebu gebu.
Revan terdiam kaku dengan perasaan yang bercampur aduk dan rasa bersalah yang membuat dadanya terasa sesak.
"Ra...gue bisa jelasin!"seru Revan sambil menatap sendu Kirana.
"Gak ada yang perlu loe jelasin Van...loe berhasil balas in dendam loe ke gue!"pekik Kirana dan membalikkan badannya membelakangi dirinya.
Revan segera berjalan mendekat kearah Kirana dan merasa bingung harus berbuat apa,untuk meyakinkan Kirana lagi agar mau memaafkan semua kesalahannya.
"Ra..Gue akui gue salah karena ngerahasiain tentang afian ke loe,dan gue juga berusaha jauhin semua hal tentang afian dari loe...tapi semua itu gue lakuin bukan karena gue mau balas dendam sama loe Ra...tapi karena gue Cinta dan sayang sama loe,gue gak bisa liat loe sama orang lain.. walaupun itu orang yang loe cintai ..gue gak mau kehilangan orang yang gue cintai untuk kedua kalinya Ra..."Jelas Revan dengan nada sedikit bergetar.
Deg...
Kirana perlahan membalikkan tubuhnya kearah Revan sambil menatap dirinya yang kini hanya tertunduk diam.
Revan menegakkan kepalanya dan menatap sendu kearah Kirana,Kilatan cairan bening yang tertahan dikedua pelupuk matanya, membuat hati Kirana sedikit teriris .
Karena pemuda itu benar benar terluka saat ini,dan Kirana jadi semakin bingung, apakah dirinya sudah membuat kesalahan saat ini???
"Loe tau Ra...awalnya gue benci banget sama loe,tapi setelah gue tau bahwa semua yang terjadi adalah kesalahpahaman dan takdir...Gue mencoba untuk ngelupain semuanya...Saat gue balik kearena balap untuk nenangin pikiran dan hati gue,dimalam itu gue ketemu sama loe... Walaupun loe berusaha nyembunyiin identitas loe..tapi gue tau kalau pembalap yang ada disebelah gue itu loe..."
Deg
"Saat loe kecelakaan dan keluarga loe datang..gue makin yakin kalau itu memang loe...dan setelah gue cari tau informasi tentang loe lebih dalam, ternyata loe adalah gadis yang pernah disakitin sama saudara tiri gue..."
"Saudara tiri???"Tanya Kirana dengan sedikit bingung.
"Iya Ra...Loe inget Andra???,dia saudara tiri gue!"
Deg...
Kirana kembali terdiam dan ingatannya terus berputar cepat kemasa lalu.
Dimana dulu ia masih seorang pembalap dan bertemu dengan seorang pemuda yang ia cintai untuk pertama kalinya.
Namun pemuda itu malah menghianati dirinya dan menjadikan cintanya hanya sebagai bahan taruhan semata.
"Setelah loe kecelakaan dan gak balik kearena balap...Andra merasa bersalah dan gak fokus buat balapan,Sampai suatu hari..gue dapat kabar kalau dia kecelakaan... walaupun dia saudara tiri gue..tapi tetap aja dia dilahirin dari rahim yang sama Ama gue,dan gue pun mutusin buat balik kejakarta dan jenguk dia Hari itu juga!"
Deg
๐๐๐