Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 85 - Chapter 85

Chapter 85 - Chapter 85

💔🖤🖤

Tap..tap...tap..

Ceklek...

Afian terdiam diambang pintu UKS,sambil melihat Revan yang sedang mengobati tangan Kirana yang terluka.

"Kenapa sih..pake acara ninju kaca toilet segala... emang gak ada yang lain!"seru Revan sambil membalut luka Kirana.

"Apaan,kepala loe sini yang gue pecahin!"ketus Kirana yang masih merasa kesal.

"Wkwkw..galak amet sih,emang kepala gue bohlam apa!"sahut Revan.

"Mirip!"ketus Kirana.

"Jahat banget sih... lagian nih ya,kalau tuh kaca pecah...kan kasian yang baru keluar dari toilet terus mau kacaan tapi kacanya udah loe ancurin!"seru Revan.

"Biarin...siapa suruh kecantikan pake acara kacaan segala...padahal baru siap boker juga!"ketus Kirana.

"Loe pengalaman ya,hahahhaa!!!"pekik Revan sambil tertawa kuat.

"Anjir...!!!"pekik Kirana dan mengeplak kepala revan dengan tangannya yang tidak terluka.

Pletakk...

awww!!!

"Kan kan...dinistai Mulu kepala gue!"pekik Revan sambil memanyunkan bibirnya.

"Biarin...hahahah"tawa Kirana yang ikut disambut tawa oleh Revan.

Afian tidak tahan melihat kedekatan Kirana dengan revan setiap hari nya.

Ia pun segera menutup perlahan pintu UKS,dan berjalan menjauh dari sana sambil menahan sesak yang bergejolak didalam hatinya.

"Rasanya sakit Ra... ngeliat orang yang dulu nyakitin loe,tapi sekarang jadi segala galanya buat loe..."Bathin afian.

Dilain sisi sepasang bola mata cantik menatap sendu kepergian afian.

Tadinya ia berniat melihat keadaan Kirana didalam, namun ia malah memilih bersembunyi didekat tembok pembatas ruangan untuk melihat hal yang sedang dilakukan Afian didekat pintu.

"Kamu tau gimana rasa sakit itu, tapi kenapa kamu biarkan aku juga merasakan nya...!"ucap nya dan beranjak pergi berlawanan arah sambil menahan air matanya yang ingin mengalir sejak tadi .

***

Revan menyimpan kembali kotak obat ke dalam lemari UKS.

Lalu ia berjalan menghampiri Kirana yang sudah turun dari atas brankar.

"Van...gue boleh nanya sesuatu gak?"tanya Kirana serius.

"Nanya apaan..kayak nya serius banget?"sahut Revan penasaran.

"Emmm...emang bener ya dulu kita pernah musuhan??"tanya Kirana .

"Ya iyalah...awal kita jumpa kan kita berantem terus tuh..masa lupa sih!"seru Revan.

"Bukan yang itu....tapi yang sebelumnya..sebelum gue AMNESIA!"Tekan Kirana yang membuat Revan terdiam sejenak.

Revan mengalihkan pandangannya dari Kirana,dan merasa bingung harus menjawab apa pertanyaan dirinya barusan.

"Kok diem?"tanya Kirana bingung.

"Emm..loe...loe tau dari mana loe AMNESIA?"tanya Revan pelan.

"Jadi bener kalau gue AMNESIA!"pekik Kirana heboh.

"Gak Ra...loe gak amnesia kok!"bantah Revan cepat.

Kirana menatap tajam Revan yang mendadak gugup kepadanya.

"Loe jangan bohong sama gue,kalau emang gue amnesia... berarti itu alasan kenapa gue sering ngerasa de ja vu,dan kepala gue sering sakit kalau inget suatu momen...Van please!!!,tolong jelasin ke gue apa yang sebenernya terjadi???"tanya Kirana penasaran.

Revan memejamkan matanya sejenak dan menahan pikiran nya yang menyuruh nya untuk mengatakan segalanya pada Kirana.

Kirana memegang tangan Revan dan menatap nya dalam.

"Van please ..kasih tau gue..."pinta Kirana.

Revan melepaskan genggaman tangan Kirana dan berniat pergi meninggalkan nya,namun langkah nya segera dihadang oleh Kirana.

"Van...tolong...kasih tau gue!!!,kenapa loe malah pergi sihhh....buat apa loe nyembuhin luka kecil gue,kalau luka terbesar gue loe biarin gitu aja!!!"pekik Kirana sambil menarik paksa perban ditangan nya hingga hampir terlepas namun segera ditahan oleh Revan.

"Jangan Ra!!!"

Kirana menatap tajam Revan yang kini memegangi tangannya dan kembali merapikan perban diluka nya .

Setelah selesai,Revan menatap sendu Kirana

sambil menghela napas.

"Huh...Loe emang amnesia ra,tapi loe cuma lupa tentang kejadian yang udah loe Alamin beberapa tahun terakhir!"jelas Revan dan kembali beranjak pergi meninggalkan Kirana yang masih mematung di UKS.

Sekarang Kirana baru paham,kenapa dirinya sering mengalami sakit kepala saat mengingat suatu momen yang ia pikir adalah De Ja Vu.

Ia juga merasa sedih,karena semua orang menyembunyikan masalah ini dari dirinya termasuk sahabat nya dan juga keluarganya.

💔🖤🖤