Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 86 - Chapter 86

Chapter 86 - Chapter 86

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Kirana duduk diam dikursi taman yang ada di kampus nya .

Perlahan rintik hujan mulai turun dan membasahi pakaian nya .

Namun Kirana tidak memperdulikan hal itu,ia masih sibuk dengan isi pikiran nya sendiri.

"Ra ..Loe disini,gue dari tadi nyariin loe ke UKS,pulang yuk...hujan nih!"Sahut Revan.

Kirana menoleh kearah Revan yang terlihat khawatir dan sibuk mengusap air yang mengalir didahinya.

"Gue mau sendiri...loe pulang aja!"seru Kirana.

"Ini udah hujan,ayo gue anter!"ajak Revan.

"Loe ngerti gak sih!!!,gue mau sendiri!!!"bentak Kirana dan beranjak pergi meninggalkan revan dengan perasaan jengkel.

Sementara Revan menatap sendu kepergian Kirana,ia juga sedikit merasa bersalah atas kejadian Saat di UKS.

***

Kirana berjalan cepat Keluar area kampus,namun langkahnya terhenti saat melihat Melisa sedang berteduh didekat gerbang.

"Mel..."panggil kirana.

Melisa menoleh kebelakang dan melihat Kirana yang berjalan cepat menghampiri nya.

"Loe pulang sama siapa?"tanya Kirana.

"Afian!"seru Melisa cepat.

"Owh....loe sekarang kok sering bareng dia sih..."ucap Kirana.

"Loh emang kenapa...kamu dekat sama Revan aja aku gak masalah,kenapa kamu malah kayak gak suka gitu aku dekat sama afian?"tanya Melisa yang seperti mengintimidasi dirinya.

Kirana mengernyit bingung dengan sifat Melisa yang sekarang mendadak berubah menjadi lebih ketus dan dingin.

"Kok loe bawa bawa revan sih..gue kan cuma nanya.."lirih Kirana sendu.

"Udah lah Ra..ngapain sih kamu kepo banget sama kehidupan aku!"ketus Melisa dan membuang pandangan nya Dari kirana.

Kirana menggeleng tidak percaya setelah mendengar ucapan Melisa barusan.

"Gue kok ngerasa ...loe sekarang udah berubah ya Mel?!"terka Kirana.

Deg...

Melisa sedikit mematung mendengar ucapan Kirana yang seperti menyindir dirinya.

Ia pun segera menoleh dan menatap tajam Kirana.

"Gak ada yang berubah kok Ra...Lagian kita tetap sahabat kan...setelah semua yang udah terjadi!"pekik Melisa .

Kirana segera pergi dari hadapan Melisa dan mempercepat langkahnya menuju halte bis.

Ntahlah, sekarang ia merasa bahwa dirinya dan Melisa sedang tidak baik baik saja.

****

Kirana membanting pintu rumah dan berjalan cepat menuju kamarnya.

Namun kay yang saat itu sedang menonton televisi diruang keluarga memanggil nya.

"Woi....baru pulang lu,ngapa basah basah an...afian nya mana?"tanya kay bertubi tubi.

Kirana menghentikan langkahnya dan segera menghampiri kay ditempatnya.

"Emang gue sering hujan hujanan barang afian...sampe sampe setiap gue pulang basah kuyup...yang loe tanyain afian!"tekan Kirana.

Deg...

Kay terdiam dan Perlahan mengecilkan volume tv.

"Ya enggak...gue kirain loe bareng afian!"sanggah kay.

Kirana memejamkan matanya kuat, lalu berdiri didepan kay.

"Kenapa sih loe terus bohong sama gue!"tekan Kirana.

"Loe ngomong apaan sih dek..emang gue bohong apa Ama loe?"tanya kay masih berpura pura tidak mengerti.

"Abang tau kan...kalau gue AMNESIA!!"pekik Kirana yang membuat kay mematung.

melihat ekspresi kay yang tidak terbaca,membuat kirana semakin yakin kalau yang dikatakan Firli dan Revan itu benar.

"Loe denger hoax dari mana sih!"seru kay mengalihkan keseriusan Kirana.

"Firli temen gue!"

"Aelah...mungkin tuh anak ngawur kali..loe itu gak sakit apa apa Ra!"jelas kay.

"Iya...awalnya gue juga mikir dia Ngada Ngada... tapi gue semakin yakin saat Revan juga mengiyakan tentang hal itu!!"tekan Kirana.

"Revan!!!,brengsekkk!!!"lirih kay pelan.

"Bener kan apa yang mereka bilang...kenapa sih,loe dan yang lain berusaha nyembunyiin dari gue,gue kecewa sama kalian!!"ketus Kirana.

"Ra...Abang gak maksud buat..."

"Alahh udahlah.... kalian semua jahat tau gak,termasuk Abang...loe itu orang yang paling gue percaya didunia ini... tapi loe juga sama aja kayak yang lain!"potong Kirana dan berjalan pergi menuju kamarnya.

Kay mengacak rambut nya frustasi,Karena ia juga bingung harus menjelaskan apa pada adiknya itu.

Dari awal kay juga ingin mengatakan segalanya pada Kirana,tapi keadaan memaksa nya untuk diam.

Dan semua itu ia lakukan juga demi kesembuhan Kirana sendiri.

Tapi sekarang,karena kesalah pahaman,Kirana malah tidak mempercayai dirinya lagi.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ