Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 77 - Chapter 77

Chapter 77 - Chapter 77

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Saat itu Afian berada diparkiran hendak mengeluarkan motornya dari barisan parkir.

Kirana yang berlari terburu buru dari ruangan nya segera menghampiri dirinya.

"Woi...!"Teriak Kirana.

Afian berhenti sejenak dan menatap datar Kirana untuk pertama kalinya.

"Paan!"Sahut afian malas .

"Loe benar bener keterlaluan ya... maksud Loe apaan tadi pagi gak ngabarin gue kalau gak jadi jemput...Gue bisa telat gegara nungguin loe dateng!"tegas Kirana.

"Lah...yang nyuruh loe nungguin gue siapa...lagian Hak gue dong mau jemput loe atau enggak,yang penting gue udah nepatin janji buat gak ngaduin Loe ke bang kay!"sahut afian sambil memakai helm nya.

Kirana merasa kesal dengan jawaban afian,tapi ia juga tidak bisa marah.

Karena perkataan afian ada benarnya juga mengenai hak nya untuk mau atau tidak nya menjemput dirinya.

"Oke...kalau gitu perjanjian kita batal!,gue gak perlu pergi dan pulang bareng ama loe!"tegas Kirana dan merasa puas dengan ucapannya barusan.

"Oke..terserah loe..."jawab afian cuek yang membuat kirana semakin kesal dan menginginkan afian untuk menjawab sebaliknya.

"Afian...."Panggil Melisa yang sedari tadi berdiam diri memperhatikan percekcokan antara mereka berdua.

Afian melirik sekilas kearah gadis itu dan kembali fokus menyalakan mesin motornya.

"Aku pulang bareng kamu ya...soalnya..kata ibu--"

"Cepetan naik!"Potong Afian yang membuat Melisa merasa senang.

Berbanding terbalik dengan Kirana yang mendadak merasa kesal dan ingin memarahi afian.

Tapi ia tidak tau alasannya kenapa,dan pada akhirnya memilih diam sambil melihat Melisa yang kini sudah duduk dengan nyaman diatas motor afian.

"Ra...aku duluan ya..."Ucap Melisa dengan senyuman smirknya yang tidak diperhatikan oleh kirana.

"Iya..."Sahut Kirana menahan kesal kepada Afian.

Bruummmm.....

Kirana terus menatap kepergian motor afian yang membawa Melisa serta bersamanya.

Ntah kenapa ia merasakan sedikit nyeri didadanya tanpa alasan,bahkan rasa nyeri ini lebih sakit dibandingkan yang ia rasakan saat bersama Revan dikantin tadi.

***

Flash back Off :

Afian bersiap untuk menjemput Kirana,setelah berhasil mengeluarkan motornya dari garasi rumah.

Ia tersenyum lebar sambil perlahan melajukan motornya menjauhi area rumahnya.

Drrtttt.....drrrtt....

Afian menepikan motornya dan segera merogoh ponselnya dari saku kemejanya.

Melisa is Calling...๐Ÿ“žโœจ

"Halo Mel...."

"Halo nak afian..ini ibu..."Sahut ibu Melisa dari sebrang telepon secara tiba tiba.

"Eh.. ibu..ada apa buk?"tanya afian sambil mengernyit bingung.

"Kamu bisa gak jemput Melisa.. soalnya ibu takut dia nnti kenapa kenapa lagi dijalan...ibu cuma bisa berharap sama kamu nak..buat jagain Melisa...Kamu bisa kan nak?"Tanya ibu dengan nada sedikit memohon.

"Emmm...iya buk...saya segera kesana..."sahut Afian dengan berat hati.

"Makasih ya nak...kamu jangan bilang Melisa Kalau ibu nyuruh kamu jemput dia..nnti dia pasti segen sama kamu dan nolak buat dijemput..."

"Iya buk..gak papa kok...Saya gak bakalan bilang ke dia..."Jawab afian lagi .

"Yaudah..ibu tunggu..."

Tuthh...

Panggilan telepon diputus bersamaan dengan Afian yang berdecak kesal dan meninju tangki motornya.

Bughh...

***

Afian baru turun dari motornya,dan melihat Melisa yang baru keluar dari rumahnya bersama ibu nya.

"Eh...afian...kamu ngapain?"tanya Melisa bingung.

"Gak..gue cuma mau liat kondisi loe aja tadi nya..sekalian mau ngajak loe pergi bareng..."Ucap afian dengan senyum terpaksa kearah ibu nya.

"Seriously...ya ampun...aku gak papa kok,santai aja...lagian tumben tumbenan kamu ngajak aku pergi bareng..."Ucap Melisa dengan ekspresi kagetnya.

"Emang gak boleh gue ngajak loe pergi bareng?"sahut afian yang membuat Melisa menjadi salah tingkah.

"Emmm...gak gitu sih...tapi..."

"Yaudah buruan ,keburu telat ntar kita nya.."Sahut afian yang membuat Melisa tersenyum bahagia kearah ibunya dan segera naik keatas motor afian.

"Pamit ya buk..."Ucap afian masih dengan senyum terpaksa nya.

"Iya..hati hati dijalan ya nak..."Ucap ibu sambil menatap kedua nya dengan kebahagiaan yang tak terkira.

***

Sepanjang perjalanan afian hanya diam dan fokus menyetir.

sementara Melisa masih menahan rasa bahagia nya dan kini merasa gugup berboncengan dengan afian untuk kesekian kalinya.

Tak terasa mereka sudah tiba di kampus,afian segera memarkirkan motor mereka.

Tak..tak...

"Fian...ini nyangkut...gimana bukanya..."ucap Melisa sambil terus menarik narik grusak pengait helm nya.

Afian turun dari motornya dan segera mengambil alih pengait helm itu dari tangan Melisa.

Namun belum sempat ia berhasil membukanya,Ia malah terdiam melihat Kirana yang berjalan mendahului mereka sambil digandeng oleh Revan.

"Fian...ini gimana...Masih nyangkut !"seru Melisa tidak sabar.

"Buka sendiri..masa gitu aja gak bisa!"pekik afian secara tiba tiba yang membuat Melisa terkejut dan langsung mengubah ekspresi wajah nya menjadi masam.

Belum sempat Melisa kembali bicara,Afian sudah berjalan mendahului dirinya tanpa menoleh kebelakang sedikitpun dan meninggalkannya sendirian diparkiran.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ