"Memendam dan Dipendam,dua kata yang paling menyakitkan untuk dilakukan..."
#AFIAN HERLANDO
๐๐๐
Afian yang saat itu baru tiba dirumah sakit,merasa bingung pasalnya ia tidak menemukan keluarga Kirana berada disekitar ruangan kirana.
Ia pun segera masuk kedalam ruangan Kirana,dan menebarkan senyuman manisnya.
Ia merasa bahagia karena sebelumnya dikabarkan bahwa Kirana telah sadar dari komanya.
"Hai cantik...gimana tidur panjangnya??"tanya afian dan duduk dikursi samping brankar Kirana.
Mendengar seseorang yang kini berbicara padanya,Kirana segera membuka kedua matanya dan menoleh kearah afian dan segera mengernyit bingung melihat teman abangnya yang bersikap sok akrab padanya.
"loe afian kan,temen nya bg kay?"terka Kirana sambil mengernyitkan dahinya .
seketika senyuman afian luntur,tatkala mendengar Kirana berbicara seakan baru mengenal dirinya.
"Loe gak berubah ya Ra...ngeselin mulu!"seru afian untuk memecah kecanggungan.
"Enak aja loe bilangin gue ngeselin!"seru Kirana yang merasa afian terlalu sok akrab padanya,padahal dirinya baru mengenal nya setelah ia masuk kekampus dimana afian juga kuliah disana.
"Ngeselin banget sih nih bocah,kayak baru kenal aja loe ama gue!"kesal afian yang menduga Kirana sedang mengepranknya.
"Aelah...loe nya aja yang sok akrab ama gue!"ketus Kirana dan memutar bola matanya malas .
"Apaan sih ,loe gak..."
"Afian!" panggil Kay yang baru masuk dan menghentikan perdebatan mereka berdua.
afian dan Kirana menoleh kearah kay yang memasang wajah khawatir nya.
"Paan bro?"Tanya afian yang masih merasa kesal dengan perbuatan Kirana.
"Gue mau ngomong ama lu!"seru kay dan menarik tangan afian untuk menjauh dari brankar Kirana dan segera keluar dari ruangan itu.
setiba nya diluar ruangan,Kay langsung menceritakan semuanya kepada Afian tentang apa yang saat ini dialami oleh Kirana.
Afian merasa tidak percaya dengan apa yang barusan dijelaskan oleh kay.
"Jadi itu sebabnya...Kirana ngerasa aneh karena dia pikir dia baru kenal ama gue,tapi gue nya bersikap seakan akan udah kenal dia lama!"Seru afian tidak percaya.
"Iya bro..untuk itu gue mau loe rahasiain semua hal yang udah dia alami beberapa tahun terakhir ini,supaya ingatannya gak semakin parah!"tegas kay.
"Maksud loe,gue harus ngulang dari awal..seakan akan baru kenal ama dia..setelah sejauh ini gue berjuang naklukin hati dia,dan sekarang..gue jadi orang asing lagi!!!"pekik afian merasa kesal dan meninju tembok agak kuat.
Shittt!!!!
Kay menghela napas berat dan menepuk bahu afian untuk membuatnya tegar.
"Maaf Fian,tapi kita harus tetap jaga kesehatan Kirana supaya gak semakin buruk..dan gue yakin..loe bisa jalanin ini semua..."sahut kay.
Sementara afian masih tidak bisa menerima semua kenyataan ini.
dia tidak pernah berpikir bahwa ia harus berjuang kembali dari awal.
setelah semua pengorbanan dan sakit hati yang ia terima.
***
Sementara itu dikampus....
Melisa duduk diam dikursi nya sambil menatap kosong kedepan.
semenjak insiden dirumah sakit itu,Melisa telah kehilangan senyum ceria nya.
Ia merasa semangat hidupnya telah pergi bersama jasad adiknya yang dikubur hari itu.
"Mel..."panggil Tiara teman nya yang merasa Melisa sudah berubah semenjak Kirana kecelakaan.
"Loe gak jenguk Kirana...gue denger,dia udah sadar dari komanya kemaren..."jelas Tiara.
Melisa menoleh kearah Tiara dan menatap nanar Tiara yang barusan menyebutkan nama Kirana.
"Memangnya kenapa kalau dia udah sadar?"Tanya Melisa dingin.
Tiara merasa terkejut dengan jawaban Melisa,ia merasa Melisa benar benar berubah sekarang.
"Gue cuma nanya aja sih..."Ucap Tiara dan pergi meninggalkan Melisa yang secara diam diam mengepalkan kedua tangannya diatas meja.
Disamping itu Revan yang sedari tadi membaca buku dikursinya,mulai menurunkan bukunya dan melirik kearah Melisa.
Ia merasa Melisa bukanlah Melisa yang ia kenal lagi.
gadis itu sudah berubah menjadi gadis pendiam dan juga dingin.
padahal tiga orang musuh pembuly nya sudah tewas ditangan adiknya,Tapi bahkan keceriaan nya ikut menghilang seakan direnggut oleh suatu hal yang menyakitkan.
๐๐๐