Dorr!!
Terdengar desingan peluru meluncur dari arah berlawanan.
Crot!
Renbi terhenti sembari memuncratkan darah di bagian bahunya. Sontak tubuhnya tersungkur di tengah gelapnya malam.
Di bawah rembulan redup yang masih menyala di ujung dedaunan rimbun mendayu-dayu mengikuti lambaian angin.
Jebran menghentikan tangannya sembari memegang erat pistol miliknya. Dirinya tidak jadi untuk meluncurkan tembakan.
Matanya mengarah pada bawahannya yang lebih dulu bekerja dengan gesit. Sosok pria Thailand itu lebih brutal darinya.
Jebran menegakkan posisi tubuhnya dan memasukkan pistol ke dalam saku celananya. Sosok Renbi tersungkur lemah di atas lantai bertanah.
Seluruh anggota dan lainnya hanya menyimak dengan raut tercencang dan diam membisu.
Jebran melirik si pria bawahannya dengan acungan jempol. Ia pun berjalan ke arah Renbi yang hendak meraih pistol yang ada di dekatnya.
Tiba-tiba tangannya tertahan oleh sepatu berat Jebran.
"Aaaaarrrgh!" ringis Renbi.