Situasi yang menegangkan ini membuat satu keputusan dari seorang wanita yang ada di dekat Yasar. Namun, Yasar bertindak tegas hendak menjulurkan tembakan ke arah Jebran.
Dengan gesit tangan dan kaki Sandiara mendorong kuat tubuh Yasar hingga menjatuhkannya ke bawah bukit yang curam tersebut.
Dorr!
Tubuh Sandiara tertembak pada bagian punggungnya oleh pria yang ada di dekat mereka. Jebran membelalakkan matanya, kemudian mendongakkan senapan itu mengarah pada si pria lalu menembaknya.
Dorr!!
Crot!
Keduanya sama-sama memercikkan darah dari depan. Tubuh Sandiara tersungkur akibat tembakan dari pria tersebut. Sementara itu, Jebran termangau diam ketika memperhatikan keduanya tersungkur.
Seseorang hendak meluncurkan tembakan ke arah kepala Jebran dari arah yang tidak terkira. Pria itu menyorot tepat di balik pepohonan. Erik melihat itu pun segera melindungi tubuh Jebran.
Dorr!
"Eeergh!" dengus Erik menahan napasnya.
