Sebuah foto yang menjadi pertanyaanku dimana kehadirannya sungguh tak terduga. Anindira memunculkan diri setelah aku dan Arga meninggalkannya di ujung tembok lift. Yang ternyata tujuan ia menaiki bangunan ini adalah ke tempat diriku.
"Apa yang ingin kau katakan?"
Aku beranjak dengan mata menjelengar saat ia hendak mengatakan sesuatu asal muasal foto tersebut.
"Siapa yang menaruhnya?" tanyaku, penasaran.
"Jebran, tuan Jebranlah yang menyuruhku menyimpan di dalam Laptopmu," ungkap Anindira.
Sontak, mataku terkesima dengan ucapan yang ia lontarkan kepadaku. Lantas, apa yang terlintas di benakku selama ini adalah sebuah kesalahpahaman?
Belum, ini belum juga berakhir. Dia baru saja mengatakannya, dan belum bersungguh-sungguh.
"Bagaimana bisa aku mempercayaimu?" lontarku, ragu-ragu.
"Kau bisa menanyakannya kepada orang yang bersangkutan. Mulai sekarang, kau tidak ada hubungan lagi denganku," pungkas Anindira, hendak berbalik badan.