Mobil yang melewati jalanan di atas tanah yang masih memperlihatkan musim salju yang begitu dingin. Mataku bahkan terkesima dengan keindahan di sekeliling ruas jalan. Semuanya hampir menjadi putih, seluruh pandangan penuh dengan warna putih.
Aku menduduki kursi paling depan di samping Jebran yang mengendalikan kemudi mobil Feno.
"Kita tidak bisa kembali ke Indonesia, salju akan turun lebih cepat besok. Ada berita kalau besok akan turun badai salju yang lebih menumpuk. Jadi, kita harus menunggu beberapa hari di rumah agar tidak terkena salju tebal jatuh," ujar Jebran melirikku.
"Hah, benarkah?" sahutku terpelangah.
"Bukannya kau sudah tahu kalau salju akan lebih sering di awal bulan Januari," keluh Jebran.
"Hei, tahun kemarin kan pandemi. Mana mungkin aku tahu, lagipula aku hanya berdiam diri dalam rumah," keluhku menggerutu.
Kedua tanganku menjadi bersedekap, dengan raut merancung ke depan. Pandangan mata mulai memperlihatkan pemandangan yang ada di depan jalanan.