Dilan membalikkan badannya ketika wajah Ferdo mulai serius dengan penuh ketajaman ke arahnya. Tangan Ferdo menopang tubuh Dilan agar tidak bergerak dari posisi jalannya.
Sementara itu, Dilan lantas mengeluarkan serbuk putih sebagai obat bius ke arahnya hingga tubuh Ferdo tercium aroma yang menyengat lalu roboh ke atas sofa menawannya.
"Heh, maafkan aku, Paman Ferdo."
Dilan meraih sebuah plastik bening, lalu direkatkannya ke sisi jemarinya untuk mendapatkan sidik jari darinya, sebuah suntikan pun ditusuk ke balik kulit tangan. Dilan tersenyum ketika dua bukti telah ia dapatkan dengan cara yang sangat berani.
Setelah semua terlihat aman, Dilan pun memosisikan tubuh Ferdo ke atas sofa sembari menidurkan dirinya.
"Hei, apa yang kau lakukan pada bos kami?!" jerit si pria kekar dari balik punggung Dilan itu sendiri.
"Aiish!" gumamnya.
