Rahasia orang-orang memang sangat mendalam lagi berbeda-beda. Paman Dilan yang menggertakkan dirinya di balik wajah murung lagi geram. Tangannya hanya mengepal kesal tanpa buah kemarahan.
Ruangan kamar ini bahkan lebih mengerikan untuk melampiaskan kemarahan bercampur emosional yang membludak. Yasar memiringkan senyuman licik lagi masam, akhirnya berbalik badan lalu keluar dari ruang kamarnya.
"Heh!" dengus Yasar.
Setelah pandangannya menatap kosong muka pintu, rautnya benar-benar tidak beranjak dari sana. Ia pun membalikkan badan sembari melirik sang putri yang masih terbaring dengan Lelap.
Tak lama kemudian, Marlina memasuki ruang kamar dengan terburu-buru lagi raut cemasnya.
"Nadila!!" pekiknya ke arah Nadila yang terbaring dengan lemah.
Namun, sang suami menghentikan jeritan lagi langkah terburu-burunya agar tidak mengganggu istirahat dari putri mereka.
Reyhan menggelengkan kepalanya, "Nanti saja!"