"Hei, apa yang kau lamunkan?!" kejut Leo, memukuli bahu Feno yang sedang merunduk lesu di atas tempat tidur.
"Haa, kau mengagetkanku saja!" sergah Feno mendongakkan dagunya.
Leo mengambil posisi duduk di sebelah Feno yang sedang melamun lesu, sedangkan Feno masih mendiamkan dirinya dalam seribu bahasa.
"Eh, tidak biasanya kau begini," keluh Leo.
"Huuuft …."
Feno menghela napas panjangnya, sembari menengadah ke atas langit-langit ruangan.
"Leo," sapanya.
"Hem," sahut Leo, sambil memindahkan posisi tubuhnya kembali terbaring.
"Kau lebih memilih keluargamu atau hidupmu yang berharga?" tanya Feno santai.
"Sebenarnya apa yang kau tanyakan?!" gerutu Leo bingung.
"Hemm, lupakan," kelitnya membaringkan tubuhnya.
Leo mulai beranjak dari tempat tidur milik Feno, ia pun beranjak dan kembali ke samping tempat tidur satu orang. Masing-masing memiliki tempat tidur agar lebih nyaman untuk meregangkan tubuh ketika tidur.
