Apa dan apa? Sebenarnya apa yang dibicarakan oleh Daichi di depan semua orang. Yurika hanya tersenyum tipis dengan malu-malu. Pandangannya begitu merunduk sembari menahan raut perihnya. Apa yang sudah aku pikirkan?
"Emira."
"Emira."
"Emira."
Aku termangau akibat panggilan terhadapku. Mata dan wajahku mengarah ke sumber suara tersebut. Feno menggoyangkan tubuhku di depan semua orang.
"Ah," sergahku.
"Kau kenapa? Itu undangan untukmu," ungkap Feno, dengan telunjuknya mengarah pada tanganku yang terus memegangi undangan milik Daichi.
Aku sontak meletakkan amplop undangan tersebut. Mataku berkeliling di depan semua orang, melihat Daichi dan Yurika yang sedang menatapku dengan terheran.
"Kenapa kau ini?" bisik Wilson mendekatiku.