Nyatanya penjara lebih menyeramkan dari perbuatan mereka, bahkan ucapan sering kali berujung ketajaman yang pasti terkikis oleh yang akan lemah. Dilan tak menoleh atau menatap sang mafia cabul.
Katanya, "Aku akan melihat bagaimana kau bisa selamat dari perbuatanmu itu."
Lantas, apa yang sebenarnya Dilan banggakan untuk hari ini? Dia menoleh dan mulai merasakan apa yang memang bukan perbuatannya itu. Tubuhnya berbalik dengan tatapan melawan.
"Bukankah itu kau?! Aku hanya menutup dirimu dari sebuah tragedi itu, lambat laun kau pasti menyadarinya, aku akan menyerahkan diri dahulu sebelum semua menjadi kacau," ungkap Dilan menekan.
Dilan berbalik dan keluar dari ruangan pertemuan. Berasa sakit yang ia rasakan selama ini ketika melihat sang kakak masih saja meringis takut dan kalut. Langkahnya begitu cepat menjauh dari penjara menyesakkan itu.