Embusan angin menyelimuti wajahku hingga menutup masa lalu yang pernah menjadi kenangan indah. Hari ini akan mengawali semua dengan melupakan kisah kelam maupun kisah cinta yang pernah menyentuh hati bahkan tak pernah pupus oleh waktu. Dalam hati bertekat untuk lebih serius melupakan, mengukir mimpi, mencoret nama di masa lalu, menulis sejarah baru dalam tujuan hidup.
Aku berdiri menata orang baru yang baru saja tahu dan segera menjadi bagian dari pertemanan yang baik.
Daichi mendekati dan kami saling melangkah untuk mengukir sebuah nama baru, yakni kawan baru.
"Aku mencarimu, kata Feno kau sedang pergi ke perkuliahan," ucap Daichi.
"Apa kau punya waktu untuk pergi bersamaku di sore ini," ajak Daichi.
"Oke, aku bersedia," sahutku singkat.
