"Napa Lo Nay? Pagi-pagi udah galau ae Lu," kata Rendi.
"Apaan nggak kok," jawab Nayara sambil memalingkan wajahnya.
"Nay Lo putus sama Jesse?!" Teriak Tiara heboh sehingga seluruh kelas menatapnya. Tiara menyengir lalu menghampiri Nayara sambil berlari kecil.
"Nay Lo putus sama Jesse?" Tanya Tiara lagi.
"Bagus deh," celetuk Rendi dan mendapatkan geplakan mulus di lengannya.
"Nay Lo beneran putus sama Jesse? Jawab dong! Sandrina tadi yang gembar-gembor di kelas Jesse. Gue sih dikasih tahu Wulan barusan," lanjutnya.
"Nayara gak putus sama Jesse. Sandrina ngarang doang," kata William lalu menaruh tasnya di bangkunya.
"Lah? Terus ngapain Sandrina nyebarin hoax?" Tanya Tiara.
"Makanya cerna dulu beritanya baru pilih percaya apa nggak," tuk! William menyentil Tiara di keningnya.
"Gue mau ke lapangan dulu, kalau ada apa-apa panggil Gue aja Nay," kata William lalu berlalu dari mereka semua.
"Tumben si William gak nemenin Lo? Berantem?" Tanya Rendi sambil menunjuk William dan Nayara bergantian.
"Lo denger kan tadi dia bilang mau ke lapangan? Ya berarti mau latihan gak mungkin juga dia bolos latihan demi Gue. Gue mau ke kantin dulu laper," kata Nayara lalu keluar dari kelasnya dan diikuti Tiara.
"Nay katanya Lo putus ya sama Jesse? Kok bisa? Apa jangan-jangan Jesse kepincut sama Sandrina gara-gara Lo terlalu dingin bhaks!" Kata seorang siswi yang berpapasan dengan Nayara.
"Heh kalian jangan ngalangin jalan kita! Minggir Lo parasit!" Kata Tiara lalu mendorong tubuh siswi itu menjauh.
"Thanks ya," kata Nayara kepada Tiara.
"Giliran gini doang Lo bilang makasih. Jarang banget anjir," kata Tiara.
"Yoho! Ini nih mantan Jesse Adrian! Mbaknya di putusin sama pacarnya karena terlalu cuek ya? Makanya kalau jadi perempuan gak usah sok jual mahal!" Datang lagi satu pengganggu yang menghalangi jalan Nayara. Hayo tebak siapa?
"Ssshhh! Jangan sampe Gue tendang muka Lo ya Rani!" Teriak Tiara.
"Tendang nih nih!" Kata Rani sehingga membuat Tiara geram.
"Tuh tuh si Jesse," kata Santi teman Rani.
"Sayang mau kemana?" Tanya Jesse lembut kepada Nayara.
"Sayang? Jesse katanya Lo udah putus sama Nayara? Gimana sih si Sandrina!" Teriak Rani sambil mengacak rambutnya frustasi.
"Emang salah manggil temen pake kata sayang?" Jawaban Jesse sontak membuat Tiara dan Nayara kaget.
Benar Nayara dan Jesse saat ini hanyalah teman sekolah yang pernah menjalin hubungan asmara. Pertama kalinya Nayara di permalukan laki-laki di depan umum seperti ini. Dan laki-laki itu adalah Jesse Adrian.
"Owh berarti bener dong kalian udah pisah. Bagus deh sekarang Lo bisa jalan sama Sandrina dengan bebas," kata Rani menyindir Nayara.
"Dan juga Lo bakal dapet pacar yang perhatian dan pengertian. Nggak kayak mantan Lo yakan Jesse?" Kata Rani dan diangguki Jesse.
Nayara mengerutkan keningnya. Lidahnya terasa kaku untuk mencaci maki Jesse saat itu. Hingga tangan kekar seseorang menarik Nayara menjauh. Nayara hanya diam mengikuti laki-laki itu ke taman belakang.
"Kenapa Lo diem aja Nay?" Suara berat laki-laki itu menggema di telinga Nayara.
"Jangan bilang Lo udah cinta mati sama Jesse?" Tanya laki-laki itu lagi.
"Nay lihat Gue," kata laki-laki itu sambil menarik dagu Nayara.
"Kak Hao huwwaaa," tangisan Nayara pecah di depan Hao yang saat itu kebetulan datang ke SMAnya.
"Eh eh jangan sampe Nicholas atau Nathan tahu loh ini. Bisa-bisa di ceburin kandang macan Gue Nay. Diem dong," kata Hao bingung.
"Nay sssttt jangan nangis please. Gue takut asli," kata Hao yang makin panik. Hao takut jika Nayara mengadu kepada Nathan jika dirinya yang menyebabkan Nayara menangis.
"Kak Hao? Nayara!" Pekik William saat melihat Nayara sudah menangis tersedu-sedu di hadapan Hao.
"Bukan Gue loh Will. Gue juga gak tahu. Aduh Nay ih," kata Hao.
Tanpa basa-basi William membawa Nayara kepelukannya. Menenangkan gadis itu, tak biasanya Ia melihat Nayara menangis hingga tersedu-sedu seperti itu.
"Semenjak Lo koma Lo jadi berubah Nay," kata William. Kini William dan Nayara sedang berada di mobil William. Mereka pulang bersama hari ini, dan setiap hari selama dua bulan.
"Kenapa Gue jadi lemah ya Will? Ah sialan gara-gara Jesse harga diri Gue jadi jatuh," kata Nayara.
"Lo beneran putus sama Jesse? Siapa yang mutusin? Lo atau Jesse?" Tanya William dengan nada mengejek.
"Lo jangan ngejek Gue ya! Kita gak sedeket itu," kata Nayara diselingi dengan kekehan kecil.
"Ngapain stop?" Tanya Nayara saat William tiba-tiba memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Awalnya Gue mau nyerah ngejar Lo, karena menurut Gue Lo bakal langgeng sama Jesse. Tapi keinginan Gue untuk dapetin Lo mulai membara lagi. Tunggu ya Nay," kata William dalam hati.
Nayara bingung dengan tingkah William yang tiba-tiba memandanginya dengan tatapan aneh. Nayara lalu mendorong wajah William namun si pemilik wajah malah tersenyum dan mengacak rambut Nayara. William kembali menyalakan mesin mobilnya dan melaju kembali dijalanan.
"Aneh banget si William. Senyam-senyum, ngelihatin, ketawa, ngacak-ngacak rambut," gumam Nayara saat Ia sampai di rumahnya.
"Nay baru pulang?" Tanya Freya yang sedang membersihkan meja makan.
"Iya kak, Nayara mau ke kamar dulu ya," kata Nayara lalu menaiki tangga.
"Eh Naya tunggu dulu," kata Freya lalu menyusul Nayara.
"Ada apa kak?" Tanya Nayara.
"Nanti kakak ada kelas di kampus, kamu tolong jagain Tania sama Sania gapapa kan?" Mohon Freya.
"Iya kak gapapa. Tapi Nayara mau ganti baju bentar," kata Nayara lalu dengan cepat mengganti bajunya.
"Udah kak Tania sama Sania mana?" Tanya Nayara.
"Astaga Nay cepet banget. Mereka masih tidur sih, kamu makan aja dulu nanti baru jagain mereka. Oh iya katanya temen-temen kakak-kakak kamu mau mampir," ucap Freya. Dan Nayara hanya mengangguk sambil menyiapkan makanannya.
"Cara angetin susunya nanti kamu taruh dotnya di taruh di mangkok diisiin air panas kaya gini," jelas Freya.
"Kalau kamu gak bisa nenangin mereka ajak ke taman juga gapapa kalau kamu gak capek. Atau ajak ke kafe Mbak Andra juga boleh," jelas Freya sekali lagi.
"Kakak berangkat ya Nay. Titip ya," final Freya mengambil tas beserta bukunya lalu berdiri di sebelah box tempat Tania dan Sania tertidur.
"Mama sekolah dulu ya sayang. Nanti Mama bakal pulang cepet. Muach! Muach!" Akhirnya Freya berangkat ke kampusnya.
"Tania sama Sania hari ini sama aunty yeay!" Kata Nayara pelan sambil menoel-noel pii keponakannya.
"Oh iya Nay jangan lupa nanti temen-temen kakak kamu pada kesini," kata Freya tiba-tiba dan terlihat tergesa-gesa.
"I-iya kak," kata Nayara karena kaget.
"Kakak berangkat ya Nay," kata Freya namun masih mamandangi dua putrinya yang tertidur pulas.
"Kak percaya sama Nayara, mereka pasti aman. Kak Freya fokus sama kuliahnya serahin mereka sama Nayara," kata Nayara sambil memegang pundak Freya.
"Makasih ya Nay," kata Freya dan kali ini Ia benar-benar meninggalkan rumahnya.
"Ihh Nayara sksd banget sih Lo! Duhh apaan sih ih," kata Nayara sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Hooeeekkkk..... Hoooeeeekkkkk....," Tania dan Sania secara bersamaan menangis.
"Aaa ponakan aunty udah bangun semua mau susu gak nih? Bentar ya aunty buatin dulu," Nayara lalu menyiapkan susu sesuai dengan langkah-langkah yang Freya beri.
"Ini susunya aaa," Nayara menyuapi dua ponakannya. Setelah selesai Ia memukul-mukul punggung Tania dan Sania bergantian lalu mengajak Tania dan Sania ke taman belakang. Nayara lalu membiarkan Tania dan Sania menatap awan sambil bermain berdua. Sementara Nayara duduk di bangku taman.
"Hai Nay," sapa Karin yang juga sedang menjaga keponakannya. Karin memanggil Nayara dari taman rumahnya yang bersebelahan dengan Nayara. Karin lalu menghampiri Nayara.
"Anak siapa tuh?" Tanya Karin.
"Anaknya kak Nathan itu ponakan Lo juga?" Tanya Nayara.
"Iya namanya Abi baru dua tahun sih. Seumuran Kanaya kayaknya," jelas Karin.
"Salam kenal Abi. Panggil aja Kak Naya oke?" Kata Nayara sambil tersenyum manis ke arah Abi.
"Kok Kak Naya? Lo kan temen tantenya harusnya bude Nayara," kata Karin.
"Lo dipanggil bude emang?" Tanya Nayara.
"Iya padahal bagusan bibik apa nggak tante juga gak papa. Kakak sepupu Gue emang rada-rada," kata Karin dan mereka berdua pun tertawa.
"Hmm Nay maafin Gue dulu ya. Gara-gara Gue geng kita jadi hancur," kata Karin sambil menunduk.
"Jujur, Gue juga gak tahu mau maafin Lo sama yang lain atau nggak. Gue udah males aja gitu nginget kalian lagi, tapi sekarang Gue sadar kalau sebenernya semua hal di masa lalu bisa diperbaiki. Dan Gue udah maafin Lo," kata Nayara.
"Makasih Nay," Karin lalu memeluk erat sahabatnya itu.
"Berarti Lo maafin kita juga kan Nay?" Teriak Bastian. Bastian, Gisel, Andrew, Christ, Saka, dan Egi memandang dua sahabat itu dan tersenyum ke arah mereka.
"Iya lah," kata Nayara lalu mereka semua tertawa bahagia bersama.