Di Rumah Sakit, Zemira menangis tersedu. Apa lagi setelah mendengar pernyataan dari sepupu Arvin, dirinya merasa bersalah dengan Alara. Kenapa semuanya jadi rumit seperti ini? Rasa bersalah yang dulu sempat hilang karena sudah menikah dengan Arvin, kini dipupuk lagi semakin besar penyesalan itu menghinggapi dirinya. "Alara, maafkan aku!" Mata Zemira langsung melirik Arvin.
"Kenapa kamu tega menyakiti Alara hingga separah ini Arvin? Kamu hanya percaya pada wanita yang belum lama ini memasuki rumah kita. Kau bahkan belum memiliki bukti tentang pelaku sebenarnya dan kamu sudah bertindak gegabah Arvin. Aku harap, kamu tidak akan menyesal lagi." Zemira memilih tidur dari pada harus bercakap-cakap dengan suami yang lebih mengutamakan kemarahannya dari pada berpikir menggunakan logika.