"Mas!"
"Arvin!" dua wanita itu berteriak bersamaan, karena terkejut oleh tangan kekar pria tersebut di pinggangnya. Bukannya merasa bersalah, sang lelaki malah tertawa puas karena sudah mengerjai dua istrinya. Dengar tawa ledek dari suaminya, dua wanita itu pun saling pandang. Zemira mengedipkan mata dan memberi aba-aba untuk hal yang paling di benci oleh prianya.
Bibi Zemira pun memberi kode untuk menggelitiki pinggang kekar Arvin yang terbentuk bak roti sobek. Dalam hitungan ketiga, dua wanita cantik itu pun menyerang balik membabi buta hingga Arvin kewalahan untuk menghindari serangan demi serangan dari dua istrinya. Semua tertawa, semua bahagia. Hingga akhirnya, Arvin berhasil menangkap dua-duanya tangan Alara dan Zemira. Masing-masing ada dalam satu genggaman kanan kiri.
"Sudah tidak, kalau tidak akan aku potong jatah belanja kalian!" canda Arvin.
