"Terserah kamu saja, Mas. Sesuka kamu saja. Biarkan mereka menganggap buruk seorang Arvin karena tidak mau sholat bersama," Terang Alara yang membuat Arvin melongo seketika.
Arvin sedikit tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Alara. Baiklah, untuk shalat dia akan segera bangun. Selain ibadah, dia juga tidak ingin dirinya dipandang buruk oleh anak-anak Panti. Sebagai orang dewasa, Ia harus bisa memberi contoh yang baik.
Semua sudah siap dengan alat shalat masing-masing. Arvin berada pada barisan depan. Seperti halnya Ansel, kini giliran Arvin yang jadi imam di sana. Memang sejatinya manusia diberi akal untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya memberi bekal ilmu agama yang cukup agar sang anak tidak tersesat dijalan-Nya.