Arvin membuka matanya, apa maksud ucapan Alara barusan? Apa dia akan pergi dari kehidupannya? Jika itu benar, Arvin akan sangat bahagia pastinya. Arvin pun bangun dan melihat tubuhnya telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Ingatan langsung kembali pada kejadian beberapa jam yang lalu.
"Dasar bodoh, kenapa aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Bodoh bodoh." Ia memukul-mukul kepalanya sendiri atas kesalahan barusan.
Ada apa dengan dirinya? Bagaimana mungkin dia bisa kebablasan, ketika melihat kemolekan tubuh Alara. Tidak ingin ambil pusing lagi, Arvin segera membersihkan diri di kamar mandi. Rapi dengan pakaian yang tadi sempat terlempar ke segala arah, Arvin keluar dan menuju kamarnya bersama Zemira.
"Baik, Dok. Terima kasih banyak, Dokter."
"....."
"Tenang saja, Dok. Saya bisa jaga diri sendiri kok."
"....."