"Tidak sayang, aku masih ingin di sini." Alara dan Arvin menghela nafas cukup berat. Jika Zemira sendiri yang di sini mungkin tidak jadi masalah, tapi Arvin? Alara yakin jika Arvin sudah mulai tidak nyaman duduk di sana, walaupun kelihatannya lelaki itu tidak keberatan sama sekali.
"Mbak yakin mau di sini?" Tanya Alara.
"Tentu, Alara. Aku sangat yakin. Memangnya kenapa? Di sini banyak anak-anak, lagi pula udaranya cukup bersih dan segar. Jarang sekali aku menemukan tempat senyaman ini," Ujar Zemira.
"Baiklah, jika Mas Arvin mengijinkan. Ayo sebaiknya kita ke dalam saja, nanti di belakang ada taman dimana anak-anak tengah bermain di sana." Dengan semangat Zemira langsung bangun dan mengikuti langkah Alara. Pun dengan Arvin, dia mau tidak mau turut mengikuti langkah para istrinya untuk masuk ke dalam.