"Aku yakin, kamu tidak akan bertindak berlebihan padaku. Aku tahu kamu sangat mencintaiku," ujar Rosa penuh percaya diri hingga semua orang di sana tertawa sinis kecuali Tina yang masih merasa ketakutan. Sekuat tenaga dia berusaha untuk tenang dan mencoba melepaskan ikatan di tangannya lalu kabur.
"Hahaha, sungguh kepercayaan diri yang kamu miliki patut diacungi jempol. Berkhayallah setinggi mungkin, karena dalam hitungan menit lagi, tingkat percaya dirimu akan lenyap seketika berubah menjadi rendah diri." Dino menghela nafas, lalu meregangkan ototnya sebelum melanjutkan kalimatnya.
Pria itu membalikkan badan memunggungi Rosa juga Tina. "Van, bukankah sebagian anak buahmu ini kesepian?" Novan saling pandang dengan Saka, lalu senyuman smirk terbit di bibir keduanya.
"Sangat banyak yang kesepian. Terkadang aku sungguh kasihan pada mereka yang tidak bisa menyalurkan hasratnya karena jauh dari istrinya." Dino memutar badannya menghadap Rosa.