Suci sudah berada di ruang perawatan dengan semua orang juga masuk di dalamnya. Mereka memandang sedih pada Dino dan Suci. "Kenapa jadi seperti ini sayang? Bangunlah, bukankah kita punya janji untuk pergi ke Restauran romantis sebelum ini? Aku mohon segera buka matamu. Jangan pernah berpikir bahwa kau akan meninggalkan aku juga anak kita. Kita rawat sama-sama buah hati kita, sayang!" Dino mengecup punggung tangan Suci berulang kali.
"Bangunlah, sayang! Aku mohon." Dino tak melepaskan pandangannya sedikit pun dari istrinya yang tengah terbaring lemah di atas ranjang dengan berbagai macam alat medis ditubuhnya. "Aku berjanji, akan segera menemukan orang yang telah mencelakaimu. Aku tidak akan pernah memaafkannya, akan ku beri pelajaran setimpal dengan apa yang sudah dia lakukan padamu, sayang. Cepatlah bangun, kita gapai bintang bersama dengan anak kita. Kita wujudkan keluarga cemara di antara kita. Please, jangan lama-lama kamu tidurnya, ya! Temani aku membesarkan anak putra kita."
