Mata Rosa sudah memerah karena marah. Dino yang melihat itu, tidak peduli sama sekali. Baginya sekarang yang terpenting adalah Suci. Dino sendiri heran, bagaimana bisa dia secepat itu rasa cinta untuk Rosa hilang dalam hatinya. Apakah ungkapan cinta dari istrinya memiliki cairan pembersih handal, sehingga rasa cinta untuk Rosa lenyap begitu saja? Yang perlu dia lindungi dan khawatirkan saat ini hanya Suci. Dia istrinya, calon ibu dari anaknya. Mengingat cerita dimana Suci ditinggal sang ayah sejak kecil, Dino pun tidak ingin nasib anaknya juga mengalami hal yang sama seperti ibunya.
"Pergilah, sebelum kamu lebih jauh mempermalukan diri di hadapanku dan Suci. Tidak ada yang mengharapkanmu hadir di Apartemen ini?" Tanpa banyak bicara lagi, rosa melenggang pergi begitu saja meninggalkan sepasang suami istri menyebalkan seperti mereka. Itu menurut Rosa.