Suci membuang pandangan tidak kuat menatap suaminya saat pria itu sudah membuang seluruh kain yang melekat di tubuhnya. "Tidak perlu malu lagi, aku ini suamimu. Dan kita pasti akan sering melakukan kegiatan seperti ini setelah hari ini." Suci bergeming. Tak ada satu pun kata yang keluar dari bibirnya.
Aksi itu Dino anggap sebagai pasrah, Dino segera memberikan rangsangan rangsangan pada wanita di bawahnya. Meskipun begitu menuntut, tapi Dino melakukan dengan lembut dan pelan mengingat kehamilan Suci. Namun hal itu malah bikin Suci semakin melayang. Keduanya baru kali ini merasakan surga dunia secara sadar tanpa mabuk.
Begitu pun Suci, dia melakukan semuanya dengan ikhlas tanpa paksaan seperti saat pertama kali mereka melakukan hubungan itu. "Pak, ah…." Suci memejamkan mata kala milik Dino menyatu dengan miliknya.
