"Dasar bodoh kamu Dino. Jangan lemah, jangan lemah di hadapan wanita itu. Kamu harus bisa tegas dan kuatkan hatimu hanya memilih Rosa bukan dia. Jadi jaga hati dan matamu untuk setia pada Rosa. Jangan berpaling kembali. Ingat selalu, wanita yang kamu cintai itu Rosa bukan Suci." Batin Dino bergejolak.
Dino tidak peduli dengan perasaan Suci. Dia melanjutka kegiatan makannya dengan khidmat tanpa mempedulikan apa pun lagi. Selang beberapa menit, keduanya sudah menyelesaikan makannya.
"Langsung saja, aku ingin bertanya. Kenapa kamu pindah dari Apartemen? Apa kamu sudah memiliki sandaran di luar sana?" Tanya Dino sarkas. Entah kenapa dia merasa kesal mendapati Suci sudah pergi meninggalkan tempat tinggalnya.