Dino memasuki Apartemennya, tampak sunyi dan gelap. Horden yang biasanya terbuka, kini masih tertutup. "Kemana Suci? Apa dia belum pulang?" Dino melirik jam pada dinding.
"Sudah pukul enam, harusnya dia sudah pulang. Kemana orang itu? Apa begini kelakuannya selama tidak ada aku di rumah?" Dino begitu kesal mendapati Apartemennya tidak berpenghuni. Meskipun Suci tidak ada, keadaan Apartemen tetap bersih karena ada petugas kebersihan sendiri di sana.
Dino menidurkan dirinya, karena fisik belum sembuh total pria itu pun terlelap menuju alam mimpi. Tak terasa, Dino tidur dalam waktu cukup lama. Merasa perutnya lapar, Dino pun terbangun dan menuju dapur. Suasana hening, Dino merasa hanya sendirian di situ padahal ada Suci. Dia belum tahu jika Suci sudah pergi meninggalkan Apartemennya.
Kaki Dino melangkah ke pintu kamar yang selalu dipakai Suci selama dua bulan terakhir ini.
Tok tok tok
