Malam ini, Novi sudah menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan ulang tahunnya. Seperti satu bungkus kado, dan juga kue ulang tahun. Novi memang sengaja membungkus satu buah kado untuk dirinya sendiri. Novi harap-harap cemas menunggu kehadiran pujaan hati. "Semoga dia bisa datang," doa Novi sebelum terdengar suara mobil memasuki area rumahnya. Novi memang tinggal di rumah sendiri yang tidak terlalu besar namun nyaman untuk dirinya sendiri.
"Permisi." Bersamaan dengan suara, ketukan pintu terdengar dari luar. Novi cepat-cepat membuka kan pintu. Seperti dugaannya. Seorang pria gagah membawa satu buah kotak terbungkus kertas kado rapi dihiasi pita bagian atas membuat Novi tersenyum lebar menyambutnya.
"Aku pikir kamu tidak jadi datang." Novan menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk bulan sabit.
"Aku tidak mungkin mengingkari janjiku sendiri. Ini hadiah untukmu." Novan menyodorkan bingkisan ke hadapan Novi.