Deg.
"Benarkan apa yang ku pikirkan sejak tadi. Lagi pula, kamu berharap terlalu tinggi dari pria itu, Suci. Kamu harus sadar bahwa dia menikahimu hanya karena rasa tanggung jawab saja. Tidak lebih," Suci bermonolog sendiri dalam hati.
"Kamu tidak masalah bukan untuk bersandiwara di depan orang tua kita masing-masing? Aku akan memerankan diriku sebagai suami terbaik di depan semua orang yang mengetahui pernikahan kita, begitu pun sebaliknya. Aku harap kamu juga bisa melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan." Tanpa di sadari, Suci mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya. Meskipun sudah tahu, tapi kenapa sangat menyakitkan kala pria itu memintanya secara langsung seperti ini.
"Iya, Pak. Tidak masalah. Saya akan ikuti permainan Bapak," cicit Suci setelah menghapus air matanya yang sudah lancang keluar begitu saja.