Dia diam, menyimak setiap kata demi kata yang disampaikan Bu Lastri mengenai masa lalu Suci. Hatinya sedikit tersentuh oleh perjalanan hidup Suci sewaktu masih kecil. Ternyata masa kecil Suci lebih kelam dibanding dengan dirinya.
"Bagaimana dengan saudara dari mantan suami Ibu?" Dino mencoba memberi solusi. Bu Lastri menggeleng lemah.
"Dari pernikahan kami, tidak satu keluarga pun dari pihak Ayahnya Suci yang menyukai saya dan anak saya. Saya sudah menyerah dengan jalan hidup saya bersama mantan suami saya." Wanita tua itu terdiam sejenak, kemudian wajahnya berubah yang tadi sayu sedikit cerah.
"Bagaimana kalau saya menyewa wali hakim. Saat ini juga, saya akan mencari wali juga penghulu untuk menikahkan kalian." Dino pun setuju dengan usul Bu Lastri.
"Ide bagus, Bu. Saya tidak masalah."
"Baiklah, saya akan mengurus semua itu sekarang," ucap Bu Lastri.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi, Bu. Saya akan kembali ke kantor," pamit Dino.
"Iya, Nak hati-hati."
