"Jaga mulut kamu, Dewi! Apa kamu pikir semua orang akan bertingkah sepertimu, yang rela menyerahkan dirinya hanya demi mendapatkan orang yang diinginkan? Bahakn bukan hanya merendahkan dirimu sendiri, kau bahkan mengkhianati wanita tua yang sudah mau merawat dirimu dan memberimu pendidikan hingga dewasa cuma untuk pria licik yang memanfaatkan mu saja? Sungguh miris, Dew. Mulutmu selalu tidak pernah kamu jaga dengan baik, sedangkan kamu lihat dirimu! Bercerminlah jika kamu tidak paham akan dirimu sendiri, sebelum kamu mengatakan atau menuduh orang lain yang bukan-bukan, koreksi. Bagaimana kacaunya kamu, bagaimana frustasinya kamu sampai-sampai kamu melakukan ini semua." Suci tersenyum sinis.
"Terkadang aku sungguh kasihan melihat dirimu yang kotorn dengan mulut busuk juga. Pasti tidak aka nada lelaki yang ingin menikahimu. Selain menjadi gadis murahan, kamu memang sampah." Dewi melotot tidak terima dihina sedemikan kejam oleh Suci, meskipun semua itu adalah kebenaran.